Home » » Kawat Gigi; Kesehatan Vs Gaya Hidup

Kawat Gigi; Kesehatan Vs Gaya Hidup

OLEH: HERNAWARDI
Struktur gigi yang tidak teratur dan menonjol secara psikologis memunculkan rasa bimbang, was-was dan tidak percaya diri (PD) atas penampilan seseorang dalam komunikasi maupun pergaulan. Ditinjau dari aspek kesehatan, bentuk gigi yang berantakan tidak terlampau dipersoalkan. Hanya saja, ketika si pemilik gigi berantakan dalam pergaulan sering minder. Untuk itu, solusi pintas ditempuh, yakni adanya pola merubah penampilan gigi. Caranya, pasang kawat gigi dengan aneka aksesoris yang menyiratkan keindahan.
Psikolog Mataram, Drs Syamsul Buhari, M.Kes, PSI menyebut, dua fungsi kawat gigi. Pertama secara medis, jelas mengubah gigi yang tidak biasa jadi gigi yang rata (tidak teratur). Fungsi kedua lebih percantik diri agar tampil lebih memikat.
Pada sisi lain, seseorang yang memakai kawat gigi cenderung mengikuti mode atau trend orang-orang sekelas artis. “Ada yang mengikuti untuk gaya hidup agar sama dengan tokoh atau orang yang ditiru. Namun perlu dicatat kawat gigi sudah melalui proses, tapi tidak sembarang kawat yang ditaruh di mulut, karena ada standartnya secara mesis,” ungkap Buhari.
Buhari menekankan, pemakaian kawat gigi hendaknya dilihat dari fungsi, yakni memperbaiki letak gigi, dan bukan bentuk. Sebab kalau orang sekedar pasang kawat gigi dengan tujuan penampilan beda dari orang lain dan orang lainpun bisa memberi perhatian dan lebih menjadi percaya diri, tidaklah masalah.
Dalam pergaulan sosial kemasyarakatan pemasangan kawat gigi di mata Buharimerupakan salah satu cara menumbuhkan rasa percaya diri. Karena ada kesan jika seseorang memakai kawat gigi akan terlihat manis, cantik dan menarik. “Bisa jadi orang lain memperhatikannya, karena ada yang berbeda. Dia mencari sesuatu yang berbeda, sehingga menjadi pusat perhatian sehingga orang lebih memperhatikan,” ujar Syamsul.
Pada dasarnya, orang yang memakai kawat gigi merupakan orang yang rajin, teliti dan bersih. Karena bagaimanapun juga kalau dia makan, mau tidak mau makanan masuk ke dalam gigi sehingga butuh perawatan. Artinya bukan sekedar terlihat cantik. Tapi kalau tidak teliti dapat menimbulkan penyakit baru.
Guna mengatasi kurang PD akibat gigi yang lebih menonjol, sangat tergantung pada pola sikap. Batas waktu pemasangan gigi biasanya berkisar satu sampai enam bulan, baru dilepas. Jika cocok bisa tetap dilanjutkan, dan saat tulang kembali halus dan normal, kawat bisa dilepas. “Pasang gigi sebenarnya bukan untuk kesehatan semata, tetapi lebih pada upaya mempercantik diri dan merubah penampilan. Ada model bunga dan intan, ada juga yang suka emas dan perak guna menarik perhatian lawan bicara,’’ tegas Buhari.
Thanks for reading Kawat Gigi; Kesehatan Vs Gaya Hidup

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar