Home » » Nginang Yang Berujung Kanker

Nginang Yang Berujung Kanker

OLEH: WURI WIGUNANINGSIH
Sebelum ditemukan pasta dan sikat gigi, untuk merawat dan menjaga kesehatan gigi, nenek moyang bangsa ini menggunakan campuran kapur dan pinang. Caranya, mengunyah campuran secara bergantian di dalam mulut. Orang Jawa biasa menyebut nyusur atau nginang. Budaya nyusur atau nginang cukup akrab dengan masyarakat Indonesia, baik yang tinggal di kota-kota besar hingga dusun-dusun.
Menurut drg Elly Munadzirah MS, dosen FKG Unair, ada baik dan buruknya orang yang mengunyah campuran kapur dan pinang. Konon orang yang suka menginang dipercaya, giginya akan kuat dan tidak akan berlubang. “Tidak salah jika orang yang suka nginang giginya akan kuat dan sehat. Karena hasil penelitian membuktikan, kalau kapur yang dikunyah mengandung kalsium yang bermanfaat untuk memperkuat gigi. Sedangkan pinang atau jambe, mengandung zat antiseptik yang mampu mencegah terjadinya infeksi dan membunuh mikroba,” katanya.
Sedangkan akibat buruk dari nginang, bisa menyebabkan kanker mulut. Ini bisa terjadi, jika campuran kapur dan pinang tersebut berdiam terlalu lama di dalam mulut. Misalnya hanya berdiam lama di mulut sisi mulut bagian kanan atau kiri saja. Bila diletakkan lama di satu tempat, bisa menyebabkan iritasi di dalam mulut. Jika iritasi dibiarkan terus menerus tentu akan bercampur dengan kuman-kuman penyakit. Hal inilah yang bisa memunculkan berbagai macam penyakit. Salah satu diantaranya adalah kanker mulut.
Seiring dengan waktu dan perkembangan tehnologi, budaya nyusur mulai ditinggalkan oleh generasi muda. Sehingga ada pandangan di kalangan anak muda, kalau nyusur seperti ketinggalan zaman. Budaya mengunyah kapur dan pinang itu, lama kelamaan digeser fungsinya oleh pasta gigi. Cara merawat dan menjaga kesehatan gigi, tidak lagi menggunakan kapur dan pinang. Tapi menggosok gigi menggunakan sikat gigi yang diberi pasta gigi. Selain itu, nginang mulai ditinggalkan, karena secara estetika juga kurang baik. Karena setelah menyusur, biasanya mulut akan berubah berwarna merah.
Manfaat nyusur sendiri, sesungguhnya sama dengan pasta gigi. Zaman dahulu, bila rutin dan rajin mengunyah kapur dan pinang, dapat dipastikan gigi akan terawat dan sehat. Demikian juga zaman sekarang, bila rajin menggosok gigi dengan pasta gigi, pasti gigi juga akan menjadi sehat.
“Tapi disarankan untuk menggunakan pasta gigi berganti-ganti. Karena masing-masing pasta gigi mempunyai keunggulan. Ada yang dibuat khusus untuk memperkuat gigi. Ada juga yang dibuat untuk memutihkan gigi saja. Sekarang ini, banyak pasata gigi dibuat untuk memenuhi kebutuhan gigi,” lanjut Elly.
Thanks for reading Nginang Yang Berujung Kanker

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar