OLEH : AGUS SALAM
Memasuki usia yang keempat, Festival Seni Budaya Prancis di Jakarta telah menjadi ajang pertemuan penting dalam kehidupan seni budaya di Jakarta. Perhelatan festival ini berlangsung di Galeri Nasional, tanggal 30 April - 19 Juni. Ajang ini terasa spesial dengan kehadiran penyanyi Prancis-Indonesia, yakni Anggun C. Sasmi sebagai duta festival.
Menurut Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Catherine Boivineau, dukungan penyanyi berjudul ‘Sahara’ ini, bagaikan angin segar dalam perkembangan pertukaran budaya antara Prancis dan Indonesia serta menjadikan Festival Seni Budaya Prancis tahun ini lebih indah.
Pada tahun 1959, bebagai karya orisinal seniman terkemuka Prancis dihadiahkan kepada pemerintahan Indonesia. Lebih dari 16 tahun karya-karya tersebut tidak pernah dipamerkan. 55 karya terindah Cueco, Hartung, Arp, Vasarely, Delaunay, Soulages, Kandinsky akan menghirup udara dan dapat dinikmati oleh publik di Galeri Nasional Indonesia dalam pameran bertajuk De Paris a Jakarta.
Lebih dari 21 seniman Indonesia (Harry Darsono, Isandra Matin, Ahmad, Hafiz, Paul Kadarisman, Hermawan Tansil dan lain-lain) telah memilih salah satu karya seniman Prancis untuk kemudian menciptakan kreasi sendiri yang terinspirasi dari karya tersebut. Kreasi mereka juga ditampilkan dalam pameran ini beserta karya lukisan seniman Indonesia tahun 60-an.
Festival Seni Budaya Prancis di Jakarta merupakan sebuah tantangan yang berani memberikan sebuah program multidisipliner dan berkualitas kepada masyarakat Jakarta. ‘’Kami dengan bangga mengundang berbagai seniman Indonesia berbakat seperti maestro Adibusana Harry Darsono hingga pianis muda penuh talenta, Randy,’’ kata Dian salah satu panitia De Paris a Jakarta
Festival tahun ini juga diakhiri dengan sebuah pertunjukan luar biasa La Bossa Fataka de Rameau, yang dibawakan oleh kelompok JoseMontalvo-Dominique Hervieu, sebuah perpaduan antara musik karya Rameau dan koreografi tari balet kontemporer yang brilian, lucu dan mengejutkan sekaligus menjadi acara puncak yang cemerlang pada musim budaya ini.
Saat ini, festival ini sudah memiliki mitra kerja dan sponsor pencinta seni yang setia dan terus bertambah setiap tahunnya. Mereka jugalah yang merupakan jantung festival ini sekaligus bukti nyata bahwa rangkaian acara seperti ini akan terus berkembang.
Memasuki usia yang keempat, Festival Seni Budaya Prancis di Jakarta telah menjadi ajang pertemuan penting dalam kehidupan seni budaya di Jakarta. Perhelatan festival ini berlangsung di Galeri Nasional, tanggal 30 April - 19 Juni. Ajang ini terasa spesial dengan kehadiran penyanyi Prancis-Indonesia, yakni Anggun C. Sasmi sebagai duta festival.
Menurut Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Catherine Boivineau, dukungan penyanyi berjudul ‘Sahara’ ini, bagaikan angin segar dalam perkembangan pertukaran budaya antara Prancis dan Indonesia serta menjadikan Festival Seni Budaya Prancis tahun ini lebih indah.
Pada tahun 1959, bebagai karya orisinal seniman terkemuka Prancis dihadiahkan kepada pemerintahan Indonesia. Lebih dari 16 tahun karya-karya tersebut tidak pernah dipamerkan. 55 karya terindah Cueco, Hartung, Arp, Vasarely, Delaunay, Soulages, Kandinsky akan menghirup udara dan dapat dinikmati oleh publik di Galeri Nasional Indonesia dalam pameran bertajuk De Paris a Jakarta.
Lebih dari 21 seniman Indonesia (Harry Darsono, Isandra Matin, Ahmad, Hafiz, Paul Kadarisman, Hermawan Tansil dan lain-lain) telah memilih salah satu karya seniman Prancis untuk kemudian menciptakan kreasi sendiri yang terinspirasi dari karya tersebut. Kreasi mereka juga ditampilkan dalam pameran ini beserta karya lukisan seniman Indonesia tahun 60-an.
Festival Seni Budaya Prancis di Jakarta merupakan sebuah tantangan yang berani memberikan sebuah program multidisipliner dan berkualitas kepada masyarakat Jakarta. ‘’Kami dengan bangga mengundang berbagai seniman Indonesia berbakat seperti maestro Adibusana Harry Darsono hingga pianis muda penuh talenta, Randy,’’ kata Dian salah satu panitia De Paris a Jakarta
Festival tahun ini juga diakhiri dengan sebuah pertunjukan luar biasa La Bossa Fataka de Rameau, yang dibawakan oleh kelompok JoseMontalvo-Dominique Hervieu, sebuah perpaduan antara musik karya Rameau dan koreografi tari balet kontemporer yang brilian, lucu dan mengejutkan sekaligus menjadi acara puncak yang cemerlang pada musim budaya ini.
Saat ini, festival ini sudah memiliki mitra kerja dan sponsor pencinta seni yang setia dan terus bertambah setiap tahunnya. Mereka jugalah yang merupakan jantung festival ini sekaligus bukti nyata bahwa rangkaian acara seperti ini akan terus berkembang.
0 komentar:
Posting Komentar