Home » » Nonton Gratis Plus

Nonton Gratis Plus

OLEH: INDAH WULANDARI
Roadshow Eagle Awards (EA) dan ScreenDocs!Traveling 2008 patut menjadi agenda tahunan yang ditunggu-tunggu para pecinta sinema. Diskusi seputar film dokumenter, sharing pengalaman, dan eksplorasi tips para peserta serta finalis Eagle Awards diadakan di sela pemutaran film.
Panitia mengkonsep acara ini sebagai ajang mencari bakat pembuat film dokumenter muda. Gelaran acaranya pun diadakan di institusi pendidikan 4 kota besar, Denpasar (16-18 April), Makassar (18-20 April), Medan (24-26 April), Padang (28-30 April). Kali ini Kampus B New Media Denpasar dan Gedung Natya Mandala ISI Denpasar jadi tempat paling representatif. Diskusi roadshow tahun ini difokuskan pada pembuatan proposal yang baik, pembahasan tema, proses yang dilalui ketika menjadi finalis EA, tanggung jawab dan hak finalis serta testimonial dan pembahasan beasiswa EA oleh juri yang terlibat. Format acara terbagi dalam tiga sesi diskusi ringan interaktif dengan salah satu anggota finalis Eagle Awards sebagai pembuka dan teaser sebelum pemutaran film best of the best EA 2006 dan 2007, Suster Apung dan Kepala Sekolahku Pemulung serta 15 film screenDocs!Travelling cukup banyak mencuri perhatian penonton untuk bertanya.
Film Tumbuh Dalam Badai karya IGP Wiranegara jadi film pembuka yang menghenyakkan penonton muda. Film berdurasi 33 menit ini mengisahkan anak-anak korban tragedi kemanusiaan 1965/1966 yang hidup dalam tekanan diskriminasi karena orangtua mereka dituduh sebagai pengkhianat bangsa. Perjuangan pantang menyerah untuk bertahan hidup dan mengembangkan diri jadi manusia baru terwakili tokoh Wangi Indrya (Indramayu), Wayan Windra (Beringkit, Bali), Bondan Nusantara (Jogjakarta), seorang tokoh yang tak mau disingkap jati dirinya. ‘’Munculnya film ini sebagai ruang bicara publik bagi korban untuk sembuhkan luka batin serta pencerahan anak muda dalam memandang sejarah kelam bangsa Indonesia,” tutur Bli Wira, panggilan akrab peraih penghargaan Film Dokumenter Terbaik FFI 2005 ini. Menurutnya film dokumenter pembuatannya lebih sulit karena tak ada skenario untuk meningkatkan emosi penonton tapi hanya berdasarkan rencana riset. Riset yang dilakukan harus bisa menciptakan perubahan positif pada subyek dan obyek film pasca penayangan.
Eksplorasi tips menjadi peserta EA 2008 dipandu M Abduh Aziz, produser Tim Metro TV, Fajrian, koordinator EADC 2008, dan Yunnie Dhevie Hapsari, salah satu sutradara finalis Eagle Awards 2007 Helper Hongkong Ngampus sebagai acara pamungkasnya. Abduh Azis menjelaskan jika proposal yang tersaring biasanya mempunyai tema dan judul yang menarik. Meskipun tema EA 2008 Hijau Indonesiaku terkesan klise, tapi calon peserta harus bisa mengupas persoalan-persoalan baru dengan sebuah keunikan sudut pandang atau ketajaman angle. Ajang EA ini, sebut Abduh, diselenggarakan Metro TV sebagai kontribusi TV berita ini untuk mensuplai kekurangan kebutuhan akan pembuat film dokumenter dan distribusi film karya anak bangsa ke festival internasional. ‘’Bukan semata hadiah yang didapat, tapi banyak pembekalan untuk mengembangkan potensi,” pungkas Fajrian. Proposal pendaftaran diterima mulai 21 April sampai 6 Juni 2008.
Thanks for reading Nonton Gratis Plus

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar