Home » » Kristal Sintetik Dari Pecahan Kaca

Kristal Sintetik Dari Pecahan Kaca

Oleh: Wayan Nita
Hanya kalangan menengah atas yang bisa menikmati perhiasan kristal. Selain harganya yang mahal, cara perawatannya rumit dan harus hati-hati. Sebagian orang pun menganggap batu kristal adalah batu yang gaib. Karena dianggap bisa memilih pemilik yang dianggapnya cocok. Penggunaanya pun tak banyak bervariasi, dengan alasan sukar mengolah.
Tapi kini, penggemar kristal tapi tak berduit bisa memilikinya. Karena banyak dijual kristal sintetis dari pecahan botol dan kaca. Meskipun tak sama persis dengan yang asli, tapi kristal sintetik punya warna, bentuk dan ukuran yang tak kalah cantik. Pecahan botol dan kaca ini dibuat menjadi manik-manik kristal sintetik. Jika kita melintasi seputaran Jl. Legian Kaja No. 44, Kuta maka akan menemukan Toko Big Ben. Salah satu toko yang menjual kristal sintetik itu dalam partai besar (grosir). Kristal itu dijual masih setengah jadi per bitch. Pembeli dapat memodifikasi sesuai seleranya. Baik sebagai perhiasan kalung, liontin, gelang maupun sebagai pemanis aksesoris. Seperti aksesoris tas, sandal, bahkan baju. Selain gampang mendapatkannya, harga juga murah dan lebih banyak variasinya.
Seperti yang diungkapkan Aisah, manajer Toko Big Ben, kristal sintetik ini masih banyak dicari. Tetapi pembelinya kebanyakan pebisnis dari Eropa dan Australia. Mereka, sebut Aisah, membeli dalam jumlah besar dengan motif, ukuran dan warna yang berbeda. Warna yang paling banyak dicari adalah merah, line-green, biru dengan ukuran sedang. Menurut Aisah, biasanya mereka (pembeli) memodifikasikan dengan bahan perhiasan yang lain. Seperti manik-manik dari resin dan fiber, yang kemudian mereka pasang pada baju, sandal atau tas. Sedangkan untuk kalangan pebisnis dalam negeri masih sedikit. “Sebagian saja dari masyarakat Bali yang membelinya dan divariasi menjadi perhiasan. Karena kini tak banyak pembelinya,” ungkap Aisah.
Hal ini diakibatkan karena menurunnya jumlah wisatawan yang mengunjungi Bali. Pasaran kristal sintetik ini menurun setelah Bali digunjang bom dua kali. Tapi kristal sintetik buatan Jawa ini masih bisa eksis dan diminati. Meskipun masyarakat dalam negeri membeli produk jadi. Seperti tas, sandal, baju dan perhiasan dari kristal sintetik. Mungkin itu hasil karya masyarakat kita dengan diberi cap luar negeri. “Hal itu dibuat agar perhiasan dari pecahan botol laku keras dibeli masyarakat yang sebenarnya memproduksi kristal sintetik tersebut,” pungkas Aisah.
Thanks for reading Kristal Sintetik Dari Pecahan Kaca

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar