Home » » Transformasi Bentuk Para Barong

Transformasi Bentuk Para Barong

Ritual Hebat Mastrum
OLEH: INDAH WULANDARI
hadni_wulan@yahoo.co.id
Pembukaan pameran tunggal keempat I Ketut Mastrum Jumat malam lalu (25/4) dihadiri berbagai kalangan seniman seperti maestro pelukis Made Wianta, Popo Danes, Abu Bakar, dan beberapa nama perupa Bali lainnya. Ruang pamer Danes Art Veranda, Denpasar hingga 16 Mei mendatang memajang karya pelukis yang juga menjadi seorang Jero Mangku Pura Kahyangan Jagat Luhur Natarsari, Apuan, Baturiti, Tabanan.
Figur barong bukan sesuatu yang baru bagi proses kreatif para pelukis Bali. Diakui dosen ISI Denpasar Dr I Nyoman Catra, MA yang membuka pameran tunggal ini, kemagisan barong telah jadi ikon lokal Bali yang menyentuh level nasional dan kini jadi hiasan dunia dalam berbagai bentuk mulai lukisan, tarian, topeng hingga patung. Ia melihat Mastrum telah mengalami ritual hebat di mana visualisasi penglihatan gaib barong acapkali digambarkan dalam karyanya. Bagi Mastrum, peran religi pemangku memberinya ruang untuk mengimplementasi inspirasi, berimajinasi, dan memiliki intuisi untuk lebih inovatif melihat sosok barong. Barong-barong kreasi Mastrum pun dilebur dengan visualisasi figur lain seperti kupu-kupu, anjing, gajah, dan landung. ‘’Barong merupakan bentuk hebat seni rupa dan sebuah simbol hidup manusia yang telah jadi bagian hidup masyarakat. Ini sebuah personifikasi hidup seseorang yang digambarkan besar, berkuasa, dan kuat,” ungkap Mastrum.
Obyek ini telah disentuh dengan berbagai teknik berbeda, mulai gaya lukisan Batuan Ubud (Pita Maha), Pengosekan, young artist hingga pelukis akademis masa kini dari berbagai aliran seperti realis, surealis, abstrak, figuratif, impresionis, dan ekspresionis. Mastrum mampu padukan kekentalan empirisme kultur yang sakral dengan energi sapuan kuas bergaya realis. Imajinasi kebebasan pria sederhana ini terjalin dalam detil dekoratif warna-warna kuat konsep Pengider khas Bali. Percikan akrilik, efek kaca, dan motif-motif Cina jadi ciri khasnya. Lukisan Kupu-Kupu Barong I (2008) seakan menjadi magnet penikmat karya seni. Keindahan sosok kupu-kupu Barong, sebutan untuk spesies langka kupu-kupu besar di Bali digambarkan benar-benar berkepala barong. Detil sungut kupu-kupu dan warna sayap jingga dibingkai efek kaca serta warna dasar hijau bertransformasi jadi sosok barong yang memancarkan keceriaan dan kebahagiaan. Sebuah trance menuju alam spiritualitas bagi para penikmatnya ditunjukkan dalam Barong Mencari Bulan (2008). Sang barong digambarkan bak manusia yang bergerak menuju bulan yang bersinar laksana mencari sinar penghidupan. Kekhasan Mastrum terletak pada ketekunan teknik arsir garis saat melukis wajah serta detail mata, gigi, ekor, dan bagian tubuh lainnya. Gerakan kuasnya terasa dinamis, tangkas, dan tajam. Dalam proses pencarian ide, nyatanya ia tidak mau terperangkap dalam roh barong saja. Karya-karyanya yang lain berobjek manusia bergaya deformatif seperti lukisan Tobat (2006), Penari I dan Penari II (2002).
Thanks for reading Transformasi Bentuk Para Barong

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar