Home » » Terapi Listrik, Pengobatan Alternatif Termurah

Terapi Listrik, Pengobatan Alternatif Termurah

Oleh: Heni Kurniawati
Tawaran pengobatan alternatif nan tradisional kian subur di tengah laju pembangunan di sebuah kota besar. Masyarakat tampaknya tidak lagi sebatas terpaku pada pengobatan modern yang berbiaya tinggi. Teknik pijat yang dialiri dengan arus listrik, menjadi salah satu pengobatan yang lagi digandrungi warga kota. Pengobatan dengan cara ini sudah banyak diulas, namun karena efek penyembuhan yang unik dan bermanfaat bagi kesembuhan berbagai penyakit membuat pijat listrik tetap menarik untuk diikuti perkembangannya.
Sutaji, ahli pijat yang menggunakan tenaga listrik untuk menyembuhkan berbagai keluhan penyakit menyadari betul adanya aneka pengobatan tradisional yang sudah dikenal luas masyarakat. Teknik penyembuhan dengan muatan listrik sendiri, sebut Sutaji, tidak kalah banyak namun setiap orang memiliki kemampuan dengan cara yang berbeda pula. Dengan membuka praktek pijat listik di Jl Pendidikan 2/78 Sidakarya, Denpasar, Sutaji bisa meringankan penderitaan seseorang yang didera penyakit berat maupun ringan.
Prinsip kerja penyembuhan ini, sangat mudah karena segala penyakit yang diderita seseorang dipicu oleh aliran darah yang tidak lancar. Pijat dengan bantuan listrik yang ditransfer melalui tubuh tersebut dapat membantu mengurangi rasa sakit dan menyembuhkan penyakit. Untuk pasien yang terkategori penyakit berat, pijatan Sutaji fokus pada pusat rasa sakit.
Untuk sakit ringan, pijat diberikan ke seluruh tubuh dari ujung kaki hingga mata. Untuk terapi ini, sekujur tubuh seorang pasien dipijat dengan tangan yang dialiri listrik. “Lewat listrik, segala penyakit berat dan ringan dapat tertolong. Sebab terapi ini untuk mengencerkan darah beku akibat makanan atau aktivitas yang dapat menyumbat peredaran darah ke jantung. Dengan terapi listrik akan mudah mencairkan darah yang beku seperti es sehingga alirannya ke jantung kembali lebih lancar,” jelas pria asal Banyuwangi.
Seperti halnya pengobatan dengan teknik listrik lain, kaki sang ahli pijat menginjak besi yang dialiri listrik. Bedanya dengan pijat listrik lain, sebut Sutaji, pasien tidak merasa sakit, sengatan listrik dan tubuh pasien tidak bergetar. Aliran listrik distel sekecil mungkin agar pasien hanya merasa kesemutan di daerah bidikan alat. Hanya saja, arah pijatan harus menuju ke jantung.
Biasanya lama pengobatan dilakukan sekitar 1,5 jam. Untuk penyakit ringan, terapi pijat dilakukan sekali sampai dua kali. Untuk penyakit berat bisa dilakukan 4-5 kali. Selain pijat listrik, penyembuhan yang diusung Sutaji memadukan teknik pijat listrik dengan Reiki. “Tenaga dalam dapat mempercepat penyembuhan suatu penyakit. Segala penyakit dapat ditolong asal bukan patah tulang. Lumpuh, stroke, darah tinggi dan diabetes dapat diterapi dengan aliran listrik hingga membaik,” tuturnya.
Made Wanta (59), salah satu pasien Sutaji mengaku, selama menjalani terapi pijat sekitar tiga bulan, kondisi tubuh membaik. Wanta sendiri didera stroke selama 6 bulan dan memaksa dirinya untuk mengukir kayu guna dibuat patung. Stroke membuat sekujur tubuh tergolek lemah, kaku dan mati setengah. Pengobatan melalui medis pun ia lakukan, namun tidak membuahkan hasil. Melalui teman ia diperkenalkan dengan pegobatan listrik Sutaji.
“Setelah hampir putus asa, lewat teman saya diberitahu ada pengobatan alternatif dengan listrik yang dapat membantu penyembuhan berbagai penyakit. Selama terapi kurang lebih tiga bulan, kondisi tubuh yang dulunya tidak dapat bergerak sudah kembali lancar. Tangan yang dulunya terbujur kaku pun dapat bergerak dengan lebih baik,” ujar pria asal Singapadu, Gianyar itu.
Thanks for reading Terapi Listrik, Pengobatan Alternatif Termurah

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar