Home » » Obat Rp 1000 Bantu Kesehatan Masyarakat

Obat Rp 1000 Bantu Kesehatan Masyarakat

OLEH: AGUS SALAM
Dalam sebuah Pameran Flona baru-baru ini di Jakarta, stand obat serba seribu merupakan stand yang berbeda dengan yang lainnya. Maklumlah, pameran ini memang mengkhususkan pada dunia flora dan fauna. Tetapi yang menarik, justru stand ini banyak disingggahi konsumen. Pasalnya, selain konsumen memang membutuhkan obat murah dengan kualitas yang baik juga karena konsumen masih belum mengerti atau masih asing dengan obat yang diproduksi PT Indofarma.
PT Indofarma yang berdiri sejak tahun 1918 ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang farmasi dan alat kesehatan. Produksi Indofarma ini sudah digunakan oleh dokter, rumah sakit, apotik dan toko obat, Juga dipergunakan untuk ekspor.
Seluruh produksi dihasilkan dengan standar cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dan sertivikasi Iso. Jenis obat yang dipasarkan adalah, obat penurun panas, obat sakit kepala, obat flu, obat batuk, obat maag, batuk berdahak dan cair, penurun panas pada anak-anak, obat cacing dan Asma. ‘’Murah bukan berarti tidak berkualitas, obat seribu ini sama dengan obat yang banyak beredar dipasaran yang di jual di toko-toko obat sehingga aman untuk dikomsumsi. Di jual murah karena di subsidi oleh pemerintah,’’ kata Yeni salah satu pegawai stand Indofarma tersebut.
Program obat paket 1000 ini adalah obat bebas dan bebas terbatas yang bertujuan untuk pengobatan sendiri terhadap keluhan umum dengan harga Rp 1.000. Obat ini merupakan obat yang dijual di apotek, toko obat atau pedagang eceran obat, toko dan warung. Juga bisa terdapat di pos kesehatan desa. Sekarang, tercatat 1.200 poskesdes di seluruh Indonesia. Diharapkan masyarakat lebih mudah mendapat obat tanpa merugikan para produsen.
Menkes Siti Fadilah Supari dalam beberapa kesempatan mengatakan, obat seribu merupakan obat otisi (obat bebas). Jadi bila dicari di toko bebas jelas tidak ada. Obat paket 1000 akan tersebar dan manfaatnya bisa dirasakan semua masyarakat Indonesia. ‘’Saat ini yang memproduksi obat 1.000 baru Indofarma, dan kami menganjurkan agar semua BUMN dapat memproduksi obat tersebut, sebab dengan memproduksi obat 1.000 BUMN sudah untung banyak, namun, kendalanya adalah untuk mendistribusikan ke daerah itu sangat berat karena harganya tetap 1000,’’ katanya.
Untuk Jakarta, obat murah sudah beredar di pasaran, namun banyak spekulan yang membeli untuk kemudian dijual dengan harga lebih mahal. Hal ini membuktikan, produsen obat tidak suka dengan kehadiran obat murah. ‘’Ini merupakan salah satu hambatan di masyarakat. Contohnya banyak produsen obat yang menyatakan beli obat yang mahal saja belum tentu menyembuhkan, ngapain beli yang 1000,’’ katanya menirukan produsen obat tersebut.
Thanks for reading Obat Rp 1000 Bantu Kesehatan Masyarakat

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar