Tanya:
Kadang-kadang saya malas melayani suami terutama jika lagi bokek (kurang duit), dan apalagi jika suami pelit. Makanya pintu masuk saya tutup. Biar sama-sama stres. Saya tahu dia tidak bisa tidur karena tidak dapat jatah. Terus terang saya juga tidak bisa tidur karena dongkol berat dan merasa bersalah (juga kepingin sih…!). Bagaimana jalan keluarnya?
Dari: Erna, Surabaya.
Jawab:
Kata orang bijak yang bodoh, jika kita bedah otak lelaki, di dalamnya ada vagina. Jika kita bedah otak perempuan, di dalamnya ada duit. Mungkin orang bijak yang bodoh itu sedikit benar. Yang membuat suami anda stres mungkin karena kurang jatah gituan. Dan yang membuat anda stres mungkin karena kurang jatah uang bulanan. Hal ini perlu dikomunikasikan untuk dibarter. Suami anda mungkin tidak pelit, tapi lagi susah nyarinya, dia harus kerja keras. Maklum BBM mau naik. Coba cara berpikir dibalik daripada tidak bisa tidur. Berilah dia jatah dan servis yang lebih memuaskan. Tentu dengan syarat, bayarnya belakangan lebih banyak, termasuk bonus atau insentif. Memang hasilnya lebih bagus jika berpura-pura bodoh dengan memberi servis yang memuaskan, daripada berpura-pura pintar, tapi tidak memberikan servis lebih. Kalau makan di warung boleh ngebon. Masak dengan suami tidak boleh ngebon? Pokoknya, servis dululah, bonus belakangan.
Kadang-kadang saya malas melayani suami terutama jika lagi bokek (kurang duit), dan apalagi jika suami pelit. Makanya pintu masuk saya tutup. Biar sama-sama stres. Saya tahu dia tidak bisa tidur karena tidak dapat jatah. Terus terang saya juga tidak bisa tidur karena dongkol berat dan merasa bersalah (juga kepingin sih…!). Bagaimana jalan keluarnya?
Dari: Erna, Surabaya.
Jawab:
Kata orang bijak yang bodoh, jika kita bedah otak lelaki, di dalamnya ada vagina. Jika kita bedah otak perempuan, di dalamnya ada duit. Mungkin orang bijak yang bodoh itu sedikit benar. Yang membuat suami anda stres mungkin karena kurang jatah gituan. Dan yang membuat anda stres mungkin karena kurang jatah uang bulanan. Hal ini perlu dikomunikasikan untuk dibarter. Suami anda mungkin tidak pelit, tapi lagi susah nyarinya, dia harus kerja keras. Maklum BBM mau naik. Coba cara berpikir dibalik daripada tidak bisa tidur. Berilah dia jatah dan servis yang lebih memuaskan. Tentu dengan syarat, bayarnya belakangan lebih banyak, termasuk bonus atau insentif. Memang hasilnya lebih bagus jika berpura-pura bodoh dengan memberi servis yang memuaskan, daripada berpura-pura pintar, tapi tidak memberikan servis lebih. Kalau makan di warung boleh ngebon. Masak dengan suami tidak boleh ngebon? Pokoknya, servis dululah, bonus belakangan.
KPO/EDISI 152/MEI 2008
0 komentar:
Posting Komentar