Home » » Di Dunia; 40 Persen Wanita Alami Gangguan Orgasme

Di Dunia; 40 Persen Wanita Alami Gangguan Orgasme

Oleh: Heni Kurniawati
Tahukah anda jika aktivitas seks dapat memicu terjadinya ketidaksuburan pada pria dan wanita? Kebanyakan dari kita hanya mengetahui jika penyebab ketidaksuburan, datang dari zat kimia atau kondisi dalam tubuh yang bermasalah. Nyatanya, aktivitas seksual dapat mengantar masyarakat menjadi infertile (tidak Subur). Dalam seminar Hubungan Aktifitas Seksual Dengan Infertilitas, yang diadakan RSIA Puri Bunda di Hotel Nikki baru-baru ini, terungkap adanya korelasi antara aktivitas seksual dengan infertilitas seseorang.
Menurut dr Made Suyasa Jaya, SpOG, penyebab terjadinya ketidaksuburan seseorang dipicu oleh banyak faktor. Pada esensinya, sehatnya fungsi seksual menyangkut 3 tahapan primer antara lain hasrat, ereksi dan orgasme. Disfungsi seksual terjadi jika mengalami gangguan pada salah satunya. “Faktor utama penyebab disfungsi seksual dikarenakan psikologis pasien atau pikiran pasien dan bukan alat vital. Sekitar 40 persen wanita di dunia mengalami gangguan orgasme. Kegagalan untuk berhubungan seksual, hubungan seksual yang jarang, disfungsi ereksi atau ejakulasi baik dini maupun lambat dan vaginismus atau dyspareunia pertanda adanya gangguan kesuburan pasutri,” jelas dokter spesialis kandugan RSIA Puri Bunda Denpasar ini.
Adanya gangguan orgasme dan ejakulasi dini ditengarai dapat menimbulkan infertile. Namun banyak dokter yang memeriksa pasien lebih pada penyebab penyakit yang diderita. Jarang dokter menelusuri penyebab timbulnya penyakit lebih lanjut. ”Biasanya kami sering memeriksa permasalahan infertile pasien hanya dengan mencari tahu melalui kandungan atau penyebab tidak suburnya seseorang dari segi medik. Kita sering lupa jika masih ada faktor penentu terjadi infertile yang lain. Kebiasaan seseorang dalam melakukan hubungan seksual merupakan salah satunya,” ujarnya
Selain hubungan seksual, pemeriksaan infertilitas dapat mempengaruhi seksualitas. Perasaan malu dan takut kerap mendera seorang pasien untuk memeriksakan kandungan. Rasa marah, takut, panik, putus asa dan sedih justru lebih berdampak buruk pada aktivitas seksual. Pemeriksaan PCT (tes kualitas sperma untuk penetrasi ke leher rahim) dan Pengulangan SA (cek sperma) dapat berakibat pada kemampuan seorang pria untuk melakukan ereksi atau ejakulasi jika berada di bawah tekanan.
“Disfungsi seksual dapat diakibatkan oleh pemeriksaan kesuburan. Sebab ketika diperiksa cenderung merasa panik dan takut. Rasa marah, takut, panik, stres dapat menimbulkan dampak pada kualitas seksual. Hal ini kian memicu infertilitas,” jelas pria asal Singaraja.
Untuk mengatasi permasalahan disfungsi yang kerap mendera pasutri, bisa melalui latihan otot dan terapi psikis. Senam kebugaran untuk terapi pada pria dengan melatih otot alat vital. Merubah cara berpikir atau berpikir positif dapat membantu menumbuhkan fungsi seksual dengan baik.
Thanks for reading Di Dunia; 40 Persen Wanita Alami Gangguan Orgasme

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar