OLEH: AGUS SALAMPengendalian pencemaran lingkungan telah menjadi konsen beberapa industri pengolahan CPO dan Inti Sawit. PT Tasma Puja di Kabupaten Kampar, Riau kini manfaatkan limbah kelapa sawit sebagai kompos atau bokashi, baik sebagai pupuk organik cair maupun padat di dalam areal perkebunan.
Selama ini, limbah yang dihasilkan dari industri CPO dan Inti Sawit ini sekitar 250 ton sebulan sangat memusingkan pihak pengelola. Pasalnya, limbah yang mengandung BOD dan COD tinggi, sulit dibuang. Kalau dipaksa buang ke sungai, tentu mencemari lingkungan hingga menimbulkan kematian pada satwa-satwa yang hidup di sungai. Limbah tersebut akan mengganggu kesehatan manusia yang kesehariannya memakai sungai sebagai sanitasi.
Untuk menjadikan limbah menjadi kompos, butuh enam bulan untuk mengendapkannya. Selain memakan waktu lama, limbah ini juga menimbulkan bau yang tidak sedap karena timbul gas berbahaya seperti H2S, amoniak dan lainnya.
Karena itu, distributor PT Songgolangit Persada kawasan Sumatera, Muliadi memperkenalkan EM4 untuk mengatasi persoalan yang dihadapi PT Tasma Puja. ’’Dengan aplikasi EM4 limbah, persoalan lingkungan ini bisa teratasi,’’ kata Muliadi.
Masalah limbah in
i memerlukan penanganan dan pengelolaan secara serius dan mutlak dilakukan. Beberapa industri kelapa sawit terutama PTPN di Kabupaten Asahan Sumatera Utara sudah menggunakan EM4 sebagai penurun kadar BOD dan COD. ‘’Penggunaan EM4 sangat efektif untuk menghilangkan bau dengan menangkap H2S dan NH3 dengan mengubahnya menjadi senyawa yang tidak berbau. Kemudian EM4 juga mampu mempercepat proses penguraian lemak sehingga larut bersama air limbah,’’ katanya.Terpenting lanjut Muliadi, EM4 ini mampu menurunkan kadar BOD dan COD sehingga air limbah yang telah diolah dapat dimanfaatkan kembali dan tidak membahayakan kesehatan mahluk lain jika dibuang ke pembuangan seperti sungai.
Untuk aplikasi penggunaan EM4 secara umum pada limbah dengan mengaktifkan mikroorganisme afektif sebelum dituangkan ke IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah). Aktifasi juga memberikan kesempatan kepada mikroorganisme tersebut untuk berkembakbiak lebih banyak sehingga dapat bekerja dengan efesiensi dan optimal.
Hasil yang dicapai secara fisik menjadikan limbah tidak berbau, tidak terjadi penggumpalan lemak, air yang terbuang menjadi aman untuk lingkungan dan jika memungkinkan diolah kembali.
‘’Untuk memastikan seberapa efektif EM4 menangani limbah secara biologi, dari PT Songgolangit Persada selalu menyarankan agar industri tersebut melakukan pengujian ke laboratorium. Pengujian ini dilakukan tiap tiga bulan untuk mengetahui kandungan kimia maupun biologi dari air limbah. Biasanya, kandungan uji materil di bawah batas ambang yang dtetapkan pemerintah,’’ katanya.


0 komentar:
Posting Komentar