Home » » Jatim Menyimpan Potensi Energi Alternatif

Jatim Menyimpan Potensi Energi Alternatif

OLEH: WURI WIGUNANINGSIH

Hasil penelitian menunjukkan kalau Jawa Timur menyimpan energi alternatif cukup besar. Seperti air, gas, surya, angin gelombang laut, kimia, garan, batu bara, gas alam dan uranium guna mencukupi kebutuhan energi listrik secara efektif dan efesien. Berdasarkan data hasil pembangunan tahun 2003, perkembangan energi kelistrikan di Jawa Timur menunjukkan bahwa jumlah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ada 39 buah, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Uap (PLTGU) sebanyak 3 buah.

Pemanfaat energi surya sebagai pengganti bahan bakar, telah direalisasikan oleh Minto, salah seorang guru SD di Madiun. Berbagai alat telah diciptakan Minto untuk memanfaatkan energi sinar matahari, antara lain kompor tenaga surya. Prinsip kerjanya adalah memantulkan cahaya matahari oleh beberapa keping cermin datar.

Cermin-cermin tersebut ditata apik sehingga menyerupai parabola supaya semua pantulan menuju satu titik. Pantulan itulah yang menimbulkan panas. Selain digunakan untuk kompor, alat ini juga bisa digunakan parabola. Sehingga tidak salah jika TV di rumah Minto mampu menerima 60 stasiun TV dari seluruh dunia.

Sayangnya kompor buatan Minto, selain mahal juga tidak praktis. Untuk satu kompor ukuran kecil berdiameteri 1,5 m. Tapi ini menjadi tantangan tersendiri bagi para peneliti, misalnya di LIPI atau peneliti lainnya untuk menciptakan yang lebih sederhana dan praktis. Sehingga dapat digunakan untuk masyarakat umumnya. Selain membuat kompor dari tenaga surya, Minto juga membuat alat pengering padi, kedelai dan hasil pertanian lainnya.

Menurut Minto, ide awal membuat kompor dengan menggunakan tenaga surya ini adalah semakin sulitnya mendapatkan kayu bakar yang digunakan sebagai bahan bakar di desanya. Ia berfikir, yang menggunakan kayau bakar semakin banyak. Sedangkan untuk mendapatkan kayu yang layak dijadikan bahan bakar membutuhkan waktu cukup lama. Karena itulah terfikir olehnya untuk memanfaatkan tenaga surya sinar matahari untuk bahan bakar.

Konon sejak kompor tenaga suryanya diakui sejumlah perguruan tinggi di Indonesia, ia sering diundang menjadi pembicara. Baik di depan mahasiswa maupun di depan staf ahli tehnologi di pemerintahan maupun universitas. Rencananya, Minto akan mengembangkan teknologi temuannya. Kompornya pun banyak dipesan berbagai pihak untuk penelitian maupun sehari-hari.

Batu bara juga dapat digunakan untuk bahan energi alternatif selain BBM. Dari jumlah keseluruhan penduduk Jatim, sebanyak 646 ribu lebih, masyarakat dari pengusaha industri kecil dan rumah tangga telah memanfaatkan bahan bakar yang tergolong murah itu. Selain itu sebanyak 14 ribu lebih, pengusaha industri menengah dan besar juga turut menggunakannya, setelah adanya sosialisasi dari propinsi Jatim beberapa waktu lalu.

Pembangkit listrik yang menggunakan batubara sebagai sumber energi karena bisa mendapatkan batubara dengan harga 10-15 persen lebih murah daripada harga pasar untuk kontrak jangka panjang. Saat ini kontrak telah berjalan dengan beberapa produsen batubara di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur seperti PT Adaro, PT Arutmin dan Kideco.

Paiton energy akan melakukan ekspansi dengan membangun satu unit pembangkit listrik berkapasitas 800 megawatt di Probolinggo dengan investasi US$ 580 juta. Harga listrik yang diusulkan US $ 4,79 sen per kWh, belum disetujui PLN. Paiton Energy memiliki dua dari delapan unit pembangkit berkapasitas 1230 mega watt. Setiap unit (unit 7 dan 8) berkapasitas 615 mega watt. Dengan pembangunan satu unit pembangkit lagi maka total kapasitas yang dimiliki Paiton menjadi 2.030 mega watt.

Thanks for reading Jatim Menyimpan Potensi Energi Alternatif

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar