Home » » Busana Daur Ulang Sepi Peminat

Busana Daur Ulang Sepi Peminat

Oleh: Heni Kurniawati
Kesadaran untuk menggunakan bahan berbasis ramah lingkungan kini merasuki dunia fashion. Para desainer merancang busana atau tas yang berasal dari bahan daur ulang. Seperti dari karung goni, kerang dan batok kelapa dimanfaatkan untuk aksesoris busana. Saat ini pemakaian bahan daur ulang masih sebatas aksesoris dan belum menjadi bahan dasar busana. Meskipun ada, hanya segelintir saja. Alasannya sederhana. Busana yang berbahan daur ulang tidak begitu nyaman dipakai dan diminati masyarakat.
Bagi perancang busana asal Bali, I Putu Suhartini, memanfaatkan bahan yang menurut orang tidak berguna atau tidak layak pakai sudah menjadi santapannya setiap kali merancang busana. Pemakaian bahan daur ulang dalam busana rancangannya sejauh ini hanya untuk aksesoris pakaian saja. Bukan sebagai bahan dasarnya. ”Sejauh yang saya ketahui dan lakukan banyak desainer yang menggunakan bahan daur ulang seperti dari karung goni. Hal itu semata dilakukan untuk keperluan pertunjukan catwalk saja. Karena pakaian yang berbahan daur ulang masih belum banyak peminatnya dan tidak begitu nyaman untuk dipakai,” katanya.
Untuk menyalurkan kesenangannya berkutat dengan barang bekas, ia pun memanfaatkan batok kelapa, benang karung goni, kayu dan juga kerang sebagai bahan untuk menambah keindahan dari busana rancangannya. Bahan bekas tersebut diproses menjadi aksesoris yang menghiasi baju dan busana olahannya. Alasan klise ia tuturkan. Selain ramah lingkungan, memakai bahan daur ulang dapat memangkas ongkos pembuatan. “Biasanya bahan daur ulang saya gunakan untuk mempercantik busana saya. Bahan–bahan itu saya desain sendiri sedemikian rupa hingga menjadi aksesoris atau detil busana yang indah dan nyaman dipakai,” jelas dosen Sekolah Desain Bali ini.
Thanks for reading Busana Daur Ulang Sepi Peminat

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar