Home » » Kertas Bekas Dilirik Hotel

Kertas Bekas Dilirik Hotel

Oleh: Roro Sawita
Barang bekas tidak selamanya langsung dibuang ke tong sampah. Tinggal kreativitas dan guratan inovasi yang membuat berbagai benda-benda rongsokan seperti kertas bekas, pecahan kaca, atau sampah plastik bernilai ekonomis.
Di tangan para pengrajin, barang-barang yang sudah tak terpakai itu mampu menjadi komoditas yang memiliki nilai jual. Dengan harga yang tidak bisa terbilang murah.
Salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang konsisten menangani masalah sampah kertas adalah Yayasan Wisnu di Jl Pengubengan, Kerobokan Bali. Kertas dipilih sebagai produk utama karena memiki nilai ekonomis yang tinggi. Di dalamnya ada unsur pendidikan, lingkungan, pengembangan komunitas, penggunaan teknologi sederhana dan menciptakan lapangan kerja baru. Kertas juga mengandung kayu dan air bersih. Kedua unsur tesebut mudah diolah kembali. Sayang informasi daur ulang kertas kurang diminati pengusaha lokal. Padahal usaha tersebut cukup menjanjikan. Di sisi lain, penggunaan kertas baru turut merusak alam. Untuk satu ton kertas diperlukan 13 batang pohon dan ribuan liter air bersih. Bisa dibayangkan besarnya penggunaan kertas bagi dunia pendidikan dan pekerjaan setiap harinya. “Penggunaan kertas baru sama dengan menebang pohon baru, satu ton kertas sama dengan 13 pohon. Bisa dibayangkan berapa pohon yang harus ditebang per hari kalau ini tidak cepat diberi solusi lain,” ungkap I Made Suartana, Direktur Yayasan Wisnu.
Proses daur ulang dimulai dengan memotong kertas menggunakan mesin atau gunting. Hasilnya direndam selama tiga jam sampai satu hari. Sesudah itu diblender atau dihancurkan hingga menjadi bubur. Sedikit demi sedikit bubur dimasukkan ke dalam bak yang berisi air. Kemudian disaring dengan screen kertas. Terakhir dipres dan dijemur hingga kering. Untuk menghasikan warna atau tekstur dapat ditambahkan saat masih menjadi bubur kertas. Warna dapat manggunakan pewarna sintetik atau alami dari kunyit atau coklat kayu. Sedangkan tekstur dari daun ilalang dan daun pisang kering yang direbus bersama air soda.
Untuk 3 kg kertas bekas bisa dibuat 150 lembar kertas siap pakai. Sedangkan permintan per hari cukup tinggi. Hal itu diakui Wayan Raka Suarta, pembuat kertas daur ulang. Ia bisa kerepotan menerina pesanan dari pihak perorangan, hotel atau restoran yang membutuhkan kertas daur ulang. Tiap bulan ia bisa menerima pesanan lebih dari 2000 lembar. Kertas-kertas itu kemudian dibuat menjadi kertas cover, blok note, kartu undangan, tas dan lainnya. Setiap kertas dihargai Raka sebesar Rp 1500-2000 tergantung pada kualitas, tesktur dan pewarnaannya. “Harganya tergantung pada kualitas ketebalan kertas dan pewarnaan serta tekstur yang diminta,” ujar Raka.
Thanks for reading Kertas Bekas Dilirik Hotel

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar