Oleh: Wayan Nita
Koperasi Karyawan Pak Oles yang dirintis sejak 10 Juni 2004, sangat membantu aneka kebutuhan mendesak para anggotanya. Barang yang tersedia di koperasi berupa kebutuhan pokok karyawan seperti beras, mie, minyak, sabun, pasta gigi dan ada juga keperluan bayi lainnya. Semua barang dipasok oleh distributor resmi. Harga barang yang diterapkan tidak lebih mahal dari harga barang di toko biasa, semua terjangkau oleh karyawan.
Penerapan strategi dengan sistem bon dan kupon dijalankan untuk menarik minat karyawan berbelanja di koperasi. Selain itu, simpan pinjam di koperasi ini juga aktif. Jumlah anggota sebanyak 200 orang dan seluruhnya karyawan PT Karya Pak Oles Tokcer cabang Bali. Prinsipnya, semakin banyak karyawan yang meminjam maka semakin banyak uang yang tersimpan. Dan semakin banyak pinjaman maka semakin banyak SHU (sisa hasil usaha) yang diterima. Banyaknya SHU yang diterima pun disesuaikan dengan lamanya menjadi anggota dan besarnya bunga yang diberikan anggota kepada koperasi. Sedangkan bagi hasil dilakukan tiap tahun.
Koperasi karyawan Pak Oles dirasakan sangat berperan bagi kesejahteraan anggotanya. Selain menyediakan peminjaman uang, sistem bon memudahkan anggota yang memerlukan barang mendadak. Sistem ini menerapkan ambil barang di muka dan bayar di belakang. Untuk pelunasannya, dipotong dari gaji.
Sistem pembelanjaan dengan sistem kupon telah berjalan hampir dua tahun dan setiap tahunnya diundi. Menurut Ir. Koentjoro Adijanto, salah satu pengurus koperasi, tujuan pengundian ini adalah untuk menarik anggota membeli banyak kupon sehingga koperasi tetap berjalan. Yang selama ini terjadi adalah yang sudah menjadi anggota koperasi diwajibkan untuk membeli kupon seharga Rp 25 ribu untuk dibelanjakan di koperasi. Ke depannya, pengurus koperasi memprogramkan agar anggota dapat memperoleh kupon lebih dari satu. Dengan menghubungi bagian personalia kupon langsung bisa diperoleh dan dibelanjakan. Biaya kupon dipotong dari uang gaji anggota dan batas waktu pembelian kupon hingga tiga bulan. “Dengan adanya sistem kupon diharapkan agar koperasi bisa lebih maju dan anggota lebih terjamin dalam pembeliannya,” jelas pria yang akrab dipanggil Yoyok ini.
Keuntungan lainnya adalah semakin banyak anggota membeli kupon maka peluang mendapat hadiah saat pengundian lebih besar. Selain itu, dengan sistem kupon akan lebih menguntungkan koperasi karena koperasi bisa segera menguangkan kupon dan sirkulasi barang di koperasi lebih cepat. Bila dengan sistem bon, koperasi baru bisa membeli barang lagi stelah bon diuangkan pada awal bulan saat anggota menerima gaji.
Koperasi Karyawan Pak Oles yang dirintis sejak 10 Juni 2004, sangat membantu aneka kebutuhan mendesak para anggotanya. Barang yang tersedia di koperasi berupa kebutuhan pokok karyawan seperti beras, mie, minyak, sabun, pasta gigi dan ada juga keperluan bayi lainnya. Semua barang dipasok oleh distributor resmi. Harga barang yang diterapkan tidak lebih mahal dari harga barang di toko biasa, semua terjangkau oleh karyawan.
Penerapan strategi dengan sistem bon dan kupon dijalankan untuk menarik minat karyawan berbelanja di koperasi. Selain itu, simpan pinjam di koperasi ini juga aktif. Jumlah anggota sebanyak 200 orang dan seluruhnya karyawan PT Karya Pak Oles Tokcer cabang Bali. Prinsipnya, semakin banyak karyawan yang meminjam maka semakin banyak uang yang tersimpan. Dan semakin banyak pinjaman maka semakin banyak SHU (sisa hasil usaha) yang diterima. Banyaknya SHU yang diterima pun disesuaikan dengan lamanya menjadi anggota dan besarnya bunga yang diberikan anggota kepada koperasi. Sedangkan bagi hasil dilakukan tiap tahun.
Koperasi karyawan Pak Oles dirasakan sangat berperan bagi kesejahteraan anggotanya. Selain menyediakan peminjaman uang, sistem bon memudahkan anggota yang memerlukan barang mendadak. Sistem ini menerapkan ambil barang di muka dan bayar di belakang. Untuk pelunasannya, dipotong dari gaji.
Sistem pembelanjaan dengan sistem kupon telah berjalan hampir dua tahun dan setiap tahunnya diundi. Menurut Ir. Koentjoro Adijanto, salah satu pengurus koperasi, tujuan pengundian ini adalah untuk menarik anggota membeli banyak kupon sehingga koperasi tetap berjalan. Yang selama ini terjadi adalah yang sudah menjadi anggota koperasi diwajibkan untuk membeli kupon seharga Rp 25 ribu untuk dibelanjakan di koperasi. Ke depannya, pengurus koperasi memprogramkan agar anggota dapat memperoleh kupon lebih dari satu. Dengan menghubungi bagian personalia kupon langsung bisa diperoleh dan dibelanjakan. Biaya kupon dipotong dari uang gaji anggota dan batas waktu pembelian kupon hingga tiga bulan. “Dengan adanya sistem kupon diharapkan agar koperasi bisa lebih maju dan anggota lebih terjamin dalam pembeliannya,” jelas pria yang akrab dipanggil Yoyok ini.
Keuntungan lainnya adalah semakin banyak anggota membeli kupon maka peluang mendapat hadiah saat pengundian lebih besar. Selain itu, dengan sistem kupon akan lebih menguntungkan koperasi karena koperasi bisa segera menguangkan kupon dan sirkulasi barang di koperasi lebih cepat. Bila dengan sistem bon, koperasi baru bisa membeli barang lagi stelah bon diuangkan pada awal bulan saat anggota menerima gaji.
0 komentar:
Posting Komentar