Home » » Pengolahan Sampah Menjadi Pupuk Organik

Pengolahan Sampah Menjadi Pupuk Organik

Oleh: Wayan Nita
Sampah menjadi masalah yang tak terselesaikan. Untuk bisa mengatasi penumpukan sampah alangkah lebih baiknya jika dimulai dari lingkungan rumah tangga. Sejatinya sampah yang menumpuk lebih banyak berasal dari rumah tangga, hotel, restaurant dan pabrik. Dari lingkungan rumah tangga perlu dipisahkan antara sampah plastic dan botol dengan sampah sisa masakan dan dimasukkan dalam kantong yang berbeda untuk memudahkan pengolahan sampah di tempat pembuangan akhir.
Berbeda dengan kelompok masyarakat Sanur Kaja, Denpasar, yang kini mulai mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk organik. Kegiatan ini, menurut I Made Hariana, Pengurus PPLH (Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup) Denpasar, bermula dari kesadaran kelompok kaum peduli lingkungan di Gang Mawar dan Gang Nuri Sanur Kaja terhadap sampah. Tujuan mereka mengolah sampah jadi pupuk organik untuk membantu pemerintah mengatasi masalah lingkungan terutama sampah.
Kelompok ibu-ibu ini, lanjut Hariana, dibimbing PPLH dalam mengolah sampah hingga menjadi kompos. Pengelolaan sampah bernama Depo Cemara yang berbasis masyarakat bertempat di Jl Tukad Nyali 1 Sanur Kaja Denpasar. “Depo Cemara ini merupakan bentuk nyata pengabdian desa Sanur Kaja untuk mewujudkan kota Denpasar berwawasan budaya menuju Bali yang berlandaskan TRI HITA KARANA,” ungkap Hariana.
Sampah yang diolah berasal dari sampah rumah tangga, hotel dan restaurant di sekitar Sanur Kaja. Sampah yang telah dipisahkan antara bahan organik dan anorganiknya kemudian dibusukkan dalam kotak fermentasi selama sepuluh hari dan dicampuri dengan starter (kompos jadi) disertai penyiraman.
Proses selanjutnya, pelapukan dengan mengeluarkan sampah yang sudah busuk dan dibiarkan selama tujuh hari dengan dilakukan proses pembalikan sebanyak tiga kali. Pada pembalikan terakhir disiram dengan senyawa alam. Sampah yang sudah lapuk ditiriskan kemudian dicacah dan diayak kemudian dikemas.
Kompos yang siap dimasukkan dalam plastik kemasan berisi label Taksu Bali. ‘’Kompos yang dikemas digunakan sendiri oleh masyarakat sekitar untuk memupuk tanaman. Sisanya ada yang dijual kepada tetangga dan dititipkan di stand-stand bunga di seputaran Jl Hang Tuah,” kata Hariana.
Thanks for reading Pengolahan Sampah Menjadi Pupuk Organik

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar