Home » » Unilever “Membersihkan” Jakarta

Unilever “Membersihkan” Jakarta

OLEH: AGUS SALAM
Komitmen Unilever dalam mengembangkan Jakarta Green & Clean (JGC) atau membersihkan Jakarta dari sampah, patut diajungkan jempol. Terbukti dengan diluncurkannya program Recycle and Women Empowerment, pemberdayaan perempuan melalui pengolahan sampah kering. Pelatihan telah diberikan kepada 100 perempuan di lima wilayah DKI Jakarta.
Menurut Josep Bataona, Human Resource & Corporate Relation Director PT Unilever Indonesia Tbk, 100 perempuan yang sudah dilatih itu itu mulai merintis usaha pemanfaatan sampah kering menjadi berbagai kerajinan.
JGC merupakan salah satu program corporate social responsibility (CSR) yang diprakarsai Unilever dan telah berlangsung sejak 2006. Idenya, Unilever ingin berperan ‘membersihkan’ Jakarta .
‘’Awalnya, kami hanya memberikan pelatihan pada ibu-ibu tentang membuang sampah basah dan sampah kering. Kemudian sampah basah dijadikan kompos dan sampah kering dibuat kerajinan tangan. Hasilnya, sangat menggembirakan, tidak saja lingkungannya menjadi bersih dan hijau, hal ini juga memberikan income tambahan ibu-ibu dari hasil mengolah sampah kering menjadi kerajinan tangan tersebut,’’ katanya.
Selama workshop atau pelatihan, 100 peserta se-jadebotabek diberikan materi seputar motivasi dam kiat kewirausahaan di sampng secara langsung dibekali menjahit kemasan bekas-bekas produk Unilever menjadi barang bermanfaat seperti tas, dompet atau payung dengan design yang menarik.
Program pemberdayaan perempuan melalui pengelolaan sampah kering akan diimplementasikan secara berkesinambungan, karena para peserta mendapatkan pelatihan dan pendampingan dalam mengolah sisa kemasan plastik menjadi barang yang berguna.
Contoh yang sudah berjalan, pemanfaatan sampah kering oleh Tri Darmianti, warga RT 08/RW 01 Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat. ‘’Saat ini ada lima orang ibu yang membantu saya mengembangkan usaha pengolahan sampah kering ini. Sebelum ini sebenarnya saya sudah menekuni usaha tersebut yaitu sejak RT kami menang JGC 2006. Dulu saya sendiri dan sekarang dibantu lima ibu,’’ katanya.
Begitu juga dengan Meitiah Al Fazuna yang mempelopori usaha pengolahan sampah kering di kawasan Warakas Jakarta Utara dengan menggerakkan warga sekitar. Sampah-sampah kering tersebut disulap menjadi barang kerajinan, seperti tas, tempat HP, dompet, dan sebagainya.
Menurut Meitiah, ia berkomitmen untuk mengembangkan usaha ini bersama ibu-ibu lainnya. Sebab prospeknya memang cukup bagus. ‘’Tapi kalau pun misalnya kami tidak bisa mengembangkan usaha ini hingga besar dengan omzet yang besar pula, itu tidak masalah. Yang penting kami sudah berupaya untuk berbuat sesuatu terhadap lingkungan. Bagi kami itu sebuah kepuasaan batin sendiri,’’ katanya.
Thanks for reading Unilever “Membersihkan” Jakarta

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar