Home » » Bangun Gedung Evakuasi Setinggi 10 M

Bangun Gedung Evakuasi Setinggi 10 M

Daerah Rawan Tsunami
Ribuan warga dari sejumlah kawasan pesisir pantai di Kota Cilegon dan Serang, Banten, berlari menyelamatkan diri ke daerah perbukitan. Warga lebih mementingkan nyawanya dibanding harta benda. Ini bukanlah serangan tsunami jilid dua, melainkan bagian dari pelatihan kesiapsiagaan menghadapi bencana tsunami yang digelar Pemerintah Provinsi Banten di kawasan Pantai Anyer beberapa waktu lalu.
Kegiatan yang disimulasikan adalah proses evakuasi dari kawasan pemukiman pantai ke arah bukit atau dataran yang lebih tinggi. Selain itu, diajarkan juga bagaimana menangani korban luka dan meninggal serta penanganan korban dengan kondisi khusus seperti ibu hamil, jompo, dan bocah di bawah usia lima tahun.
Bencana alam bisa terjadi sewaktu-waktu, dengan intensitas yang bervariasi. Seperti tsunami di Banda Aceh mengakibatkan kerusakan yang sangat parah pada sarana fisik dan menimbulkan korban jiwa yang sangat besar.
Waspada tsunami bagi daerah-daerah yang rawan tsunami adalah sebagian inti dari bahaya-bahaya bencana alam lainnya seperti gempa bumi, longsor, banjir dan lain-lain. Hilda Lestiana dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI mengatakan bahwa tsunami merupakan gelombang laut yang disebabkan oleh gempa bumi, tanah longsor atau letusan gunung berapi yang terjadi di laut. Gelombang tsunami bergerak dengan kecepatan ratusan kilometer per jam di lautan dalam dan dapat melanda daratan dengan ketinggian gelombang mencapai 30 meter atau lebih.
Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap tsunami, terutama kepulauan yang berhadapan langsung dengan pertemuan lempeng antara lain barat Sumatera, Selatan Jawa dan Bali, Utara Irian Jaya, Barat - Timur – Utara Sulawesi dan Timur Kalimantan. “Tsunami di Indonesia pada umumnya adalah tsunami lokal, yakni pada waktu terjadi gempa bumi dan datangnya gelombang tsunami antara 20 sampai 30 menit,’’ katanya.
Yang perlu diwaspadai tanda-tanda akan datangnya tsunami di daerah pinggir pantai adalah air laut akan surut secara tiba-tiba. Kemudian bau asin yang sangat menyengat dan dari kejauhan tampak gelombang putih dan suara gemuruh yang sangat keras.’’Gempa bumi terjadi jika gempa besar dengan kekuatan gempa lebih dari 6.3 SR dengan lokasi pusat gempa di laut serta terjadi deformasi vertikal dasar laut,’’ katanya
Dalam memperingati kejadian tsunami di Nangroe Aceh Darussalam, pemerintah telah melakukan stimulasi tsunami yang dilakukan di kota Padang Sumatera Selatan. Kota Padang merupakan salah satu daerah yang diprediksi memiliki resiko tinggi terkena bencana tsunami dan baru-baru ini di propinsi Banten.
Di kota Padang, pemerintah menyiapkan peraturan daerah (perda) tentang antisipasi bahaya tsunami. Perda ini sangat penting karena sekitar 60 persen dari 900 ribu penduduk Padang tinggal di daerah pesisir yang rawan terhadap bencana tsunami. Peraturan yang akan dibuat itu antara lain tentang pengaturan gedung tinggi yang harus dibuka untuk tempat evakuasi.
Hilda Lestiana, mengajukan syarat tempat evakuasi tsunami dengan posisi yang tinggi sehingga tidak terjangkau oleh gelombang dahsyat tsunami. Tempat evakuasi dapat berupa daerah dengan elevasi tinggi (misalnya bukit) atau berupa bangunan tinggi dengan syarat pula harus kokoh dengan ketinggian 10 meter atau minimal tiga lantai.
‘’Surutnya air laut setelah adanya getaran gempa untuk waktu lebih dari 30 detik di daerah pantai segera tinggalkan pantai berlari ke daerah yang lebih tinggi atau ke pusat evakuasi yang telah disediakan seperti bangunan tinggi yang kokoh,’’ katanya.
Menurut Oktaviana Indriani, Prakirawan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Stasiun Meteorologi Selaparang Mataram, berdasarkan hasil analisa data,kondisi fisis dan dinamika atmosfer serta pantauan foto satelit, nampak pusat tekanan rendah 995 hPa di Australia Utara dan 996 hPa di selatan Pulau Jawa. Kondisi yang demikian mengakibatkan peningkatan aktivitas cuaca berupa hujan yang disertai petir, badai guntur dan angin kencang di wilayah NTB. “Perlu diwaspadai adanya peningkatan tinggi gelombang laut terutama di perairan NTB,” ungkapnya.
BMG Mataram memprediksi untuk peningkatan cuaca ini dan kenaikan tinggi gelombang akan terjadi hingga tanggal 5 Jnauari 2008. Karena adanya kondisi cuaca yang kurang menguntungkan tersebut perlu diwaspadai oleh masyarakat yang tinggal di daerah bantaran sungai, masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor, ataupun di daerah pantai karena intensitas hujan yang cukup tinggi, kemungkinan besar bisa terjadi luapan air dan banjirpun akan mengancam kehidupan masyarakat. (Agus Salam & Hernawardi)
Thanks for reading Bangun Gedung Evakuasi Setinggi 10 M

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar