Home » » Bermain Adalah Pekerjaan Anak

Bermain Adalah Pekerjaan Anak

Oleh: Heni Kurniawati
Biarkan anak anda menikmati sebuah permainan. Berilah mereka kesempatan untuk mengungkapkan diri lewat aneka permainan. Karena itu orangtua harus memahami permainan sebagai ruang belajar bagi tumbuh kembang anak. Demikian nukilan hikmah dalam seminar bertajuk Bermain Adalah Belajar yang digelar Tumble Tots, sekolah playgroup dan TK bertempat di Hotel Sanur Paradise Palaza, Sanur (5/4).
Menurut Erna Hartanto, S.Kom, salah satu pembicara dalam seminar tersebut, anak perlu menikmati belajarnya. Sesuatu yang nikmat akan terasa mudah dan cepat masuk ke dalam otak. Anak akan cepat memahami segalah sesuatu pelajaran jika disodorkan secara menyenangkan. Cara belajar yang paling efektif untuk anak adalah dengan bermain. Belajar perlu dinikmati oleh anak-anak supaya mereka merasa bahwa belajar adalah hal yang menyenangkan dan menggembirakan. Dengan perasaan yang gembira, maka waktu belajar bisa lebih lama karena mereka menikmatinya. “Sebaliknya proses belajar akan membosankan dan tidak akan bertahan lama. Belajar dengan bermain membantu anak-anak ingat dan tangkap materi pelajaran. Mereka pun tidak mudah merasa bosan dan ingin mengulangi tanpa dipaksa,” ujarnya.
Semua jenis permainan bisa menjadi proses belajar bagi anak. Dunia dan segala isinya serta aktivitas yang berada di sekeliling anak merupakan hal baru yang wajib untuk dipelajari. Belajar langsung atau praktek lapangan sekarang ini mulai diterapkan. “Anak akan menikmati jika belajar sambil bersenang-senang. Contoh berwisata ke alam bebas dan melihat aneka satwa merupakan proses belajar yang menyenangkan dan menggairahkan,” katanya.
Lanjut Erna Hartanto, anak perlu diarahkan untuk mandiri lewat permainan. Misalnya, anak dibiarkan untuk menikmati makan sendiri. Hasilnya, anak tidak susah makan. Pekerjaan rumah seperti mencuci piring dan menyapu bisa menjadi permainan yang menyenangkan bagi anak. “Secara langsung melatih motorik kasar, halus, empati, disiplin dan tanggung jawab serta kemandirian,” jelasnya.
Sementara Novita Tandry, psikolog anak, mengatakan jika bermain adalah pekerjaan anak-anak dan bagaimana mereka melakukannya melalui bermain. Lewat bermain, anak dapat mengembangkan kemampuan sebagai bekal saat tumbuh dewasa kelak. Meskipun anak suka bermain sendiri, mereka masih tergantung dan membutuhkan kehadiran orangtua. Anak membutuhkan rasa aman. “Bermain bagi anak berfungsi untuk perkembangan mereka seperti perkembangan fisik, kecerdasan intelektual, perkembangan berbahasa, kemampuan bersosialisasi dan perkembangan emosi secara baik,” jelas pemilik Franchise Tumble Tots Indonesia.
Thanks for reading Bermain Adalah Pekerjaan Anak

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar