Home » » Mengelola Tambang “Emas Modern”

Mengelola Tambang “Emas Modern”

OLEH: BENY ULEANDER
Wajah dunia telah berubah. Tiang-tiang peradaban dunia tidak lagi berpijak pada tatanan kebudayaan Mesopotamia, Mesir, Yunani, Romawi, Aztec atau Eropa klasik. Semua paradigma itu sudah sedang dan terus mengalami pergeseran. Pilar-pilar baru peradaban lahir dari sektor industri dengan perusahaan-perusahaan raksasa yang menawarkan produk baru, budaya dan etos kerja khas serta teknik mengelola informasi yang tepat sasaran.
Pada zaman antik, emas adalah ladang perburuan. Di era digital ini, budaya, pola, teknik dan seni berkomunikasi adalah tambang emas untuk meraup uang, mengoleksi ketenaran dan membentangkan panji-panji kerajaan bisnis. Sebuah realita dinamika peradaban yang sulit dibantahkan.
Teknik dan kepiawaian meramu informasi tidak bisa dikerangkeng dalam jeruji teori absurditas. Pada tikungan strategis ini, GN Wididana merakit jalur-jalur pemasaran produk Ramuan Pak Oles yang terintegrasi. Jejaring visi pemasaran dijabarkan dalam Workshop Broadcasting Network Radio Pak Oles di The Grand Santhi Hotel Denpasar, Kamis (27/3).
Bentuk-bentuk komunikasi didesain menjadi seni promosi yang sesuai dengan daya tangkap, selera dan minat publik. Karena itu jurus-jurus iklan tidak lagi bermain dengan “bombardir janji manis” tapi “bombardir” informasi yang benar, berkualitas dan tepat. Artinya kualitas produk dibahasakan secara sederhana dengan bahasa iklan yang mudah dimengerti konsumen. “Informasi harus dikendalikan, diarahkan dan diselaraskan agar sesuai dengan target pasar,” ujarnya.
Produk merupakan badan kasar yang baru akan memiliki roh (merk) hanya lewat jalur komunikasi berkualitas. Pada akhirnya produk bermerk (branding) sampai di pasar lewat jalur distribusi atau chanel market. Eksistensi komunikasi (promosi) tidak berhenti ketika produk sampai di tangan konsumen. “Kualitas sebuah produk harus diinformasi secara kontinyu. Tanpa komunikasi sebuah produk akan mati. Pembaharuan lewat jalur komunikasi harus dilakukan terus menerus. Inilah sebuah pemasaran terintegrasi,” tandas pria kelahiran Buleleng ini.
Thanks for reading Mengelola Tambang “Emas Modern”

0 komentar:

Posting Komentar