Home » » TV Lokal; Lebih Kreatif Angkat Citra Bali

TV Lokal; Lebih Kreatif Angkat Citra Bali

Oleh: Wayan Nita
Keberadaan televisi menjadi hiburan murah di tengah kenaikan semua harga barang. Dampak yang ditimbulkan dari keberadaan televisi ini pun sangat beragam. Terutama dengan adanya program sinetron instan untuk generasi muda. Tapi di samping merebaknya program instan, banyak pula televisi lokal yang bermunculan. Tayangan yang disajikan pun beragam, dari masalah sosial, budaya hingga politik.
Merebaknya TV lokal tidak lepas dari peranan otonomi daerah. Kebebasan tiap daerah untuk mengembangkan kekayaan daerahnya diakui. Menurut Drs I Nyoman Sama, M.Hum, ketua Jurusan Antropologi UNUD, peranan otonomi daerah ikut mengembangkan potensi masyarakat Bali.
Dengan munculnya TV lokal seperti Bali TV, Jimbarwana TV dan Dewata TV banyak memberikan kontribusi positif untuk masyarakat Bali. Karena sebagian besar yang ditayangkan TV lokal tersebut adalah masalah budaya, adat istiadat dan pariwisata Bali. Sehingga ikut menaikkan nilai-nilai luhur yang ada di Bali. TV lokal tersebut juga membantu memperkenalkan Bali kepada wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Sedikit banyak pandangan warga Bali terhadap lingkungan di sekitarnya ikut berubah. Perubahan positif dengan adanya TV lokal ini membuka cara berpikir sebagian masyarakat Bali yang awalnya tertutup. Perlahan tapi pasti cara berpikir masyarakat Bali ikut terbuka.
Hanya saja, di sinilah, lanjut Drs Nyoman Sama, peranan TV lokal harus tetap memberikan pencerahan kepada masyarakat Bali. Agar lebih terbuka dan mau menerima perubahan dunia. Munculnya artis lokal dan pembawa berita adalah salah satu bibit bagus yang kita miliki. Dengan munculnya mereka, dapat membuka lapangan pekerjaan baru. Dan membangun generasi muda untuk memanfaatkan energi mereka di bidang-bidang yang lebih positif. “Karena selain menghasilkan uang, juga memberikan pengalaman baru untuk terlibat aktif membangun bangsa ini,” harap Drs Nyoman Sama.
Program pesona Bali yang banyak ditampilkan mampu membangkitkan rasa cinta kepada Bali terutama bagi generasi muda agar lebih mencintai budaya Bali dan tetap menjaga keharmonisannya. Diharapkan kepada pemilik TV lokal Bali agar tetap menjaga filosofi Bali dalam setiap tayangan. Acara budaya dan adat istiadat Bali yang ditayangkan, menurut Drs Nyoman Sama, hendaknya makna filosofis dari sebuah tayangan seperti tari barong harus diangkat. Agar semua pemirsa TV dapat mengetahui jalan cerita dan arti sesungguhnya dari tarian itu.
Konsep acara yang ditayangkan, lanjut Nyoman Sama, harus menyesuaikan dengan norma yang berlaku di masyarakat Bali. Agar tidak menjadikan perpecahan dan peperangan antar masyarakat di Bali. Apalagi kearifan budaya daerah sangat beragam yang harus dijaga sebagai kekayaan budaya bangsa. Pemilik TV lokal diharapkan mengedit setiap tayangan agar menjadi berita yang lebih santun. ”Pengeditan diharapkan agar tayangan yang ditampilkan lebih menonjolkan nilai-nilai pendidikan dan kesopanan sehingga tidak menimbulkan perpecahan,” pungkas Nyoman Sama.
Thanks for reading TV Lokal; Lebih Kreatif Angkat Citra Bali

0 komentar:

Posting Komentar