Home » , » Mahasiswa Poltekes Belajar Teknik Olah Sampah

Mahasiswa Poltekes Belajar Teknik Olah Sampah

Oleh: Wayan Nita
Kesehatan lingkungan akhir-akhir ini menjadi perbincangan serius. Semua pihak berlomba untuk menyulap lingkungan sekitar agar tetap bersih dan hijau dengan menerapkan sistem pemupukan secara organik.
Pengolahan sampah dan lingkungan serba organik, kini menjadi agenda penting bagi setiap sekolah dan bahkan banyak sekolah yang sudah memasukan ke dalam mata pelajaran khusus di sekolah. Salah satu perguruan tinggi swasta di Denpasar, Politeknik Kesehatan (Poltekes) misalnya, menaruh perhatian serius pada bidang kesehatan lingkungan sudah sejak tahun 2000, termasuk teori dan praktek pengolahan sampah. Adapun teori tersebut berupa teknologi EM, -- yang dikenal ramah lingkungan. Untuk praktek, mahasiswa diajak ke kebun percontohan organik dan pembuatan pupuk organik. Buktinya, mahasiswa semester IV jurusan kesehatan lingkungan belum lama ini berkunjung ke kebun percontohan Pak Oles di Jl P Roti.
Kebun yang didirikan Dr Ir Gede Ngurah Wididana, M.Agr tersebut menjadi salah satu kebun alternatif yang sering dikunjungi berbagai kalangan, baik murid TK, SD, SMP dan SMU di Bali dan Jawa Timur, PT dari dalam dan luar negeri, pebisnis dan pemerhati lingkungan dari dalam dan luar negeri. Lokasi yang mudah dijangkau dan terletak di dalam kota tersebut menjadi kebun tanaman obat dan pembuatan pupuk Bokashi Kotaku. Banyak tanaman obat tumbuh subur di dalam kebun itu.
“Kunjungan ini bertujuan untuk mengajarkan langsung cara pembuatan pupuk organik. Dan pengolahan sampah dan limbah yang ramah lingkungan. Ini sebagai bekal untuk mereka setelah lulus nanti,” jelas I Gede Wayan Darmadi, SKM, dosen pengampu mata kuliah kesehatan lingkungan.
Sebenarnya, lanjut Wayan Darmadi, selama ini belajarnya langsung ke desa Bengkel di Buleleng, tempat pelatihan IPSA (Institut Pelatihan Sumberdaya Alam). Di desa Bengkel menjadi pusat pembuatan pupuk dan produk kesehatan. Setelah mengikuti pelatihan sehari, mahasiswa diberikan tugas untuk membuat pupuk sendiri.
Pupuk organik yang dibuat dengan teknologi EM diterapkan untuk pemupukan tanaman di sekitar kampus. Meski hasilnya belum sempurna, tapi semangat mahasiswa untuk menciptakan lingkungan sehat dan lestari perlu diacungi jempol. Pada sisi lain, harus diakui bahwa masih ada anak muda yang mau memperhatikan lingkungan, pengolahan limbah dan sampah. “Kami sebagai dosen juga ingin belajar langsung ke IPSA agar lebih mendalami,’’ tegas harap Wayan Darmadi.
KORAN PAK OLES/EDISI 177/15-30 JUNI 2009
Thanks for reading Mahasiswa Poltekes Belajar Teknik Olah Sampah

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar