Home » » Pestisida Ramah Lingkungan Lebih Diminati Pasar

Pestisida Ramah Lingkungan Lebih Diminati Pasar

Pasar pestisida atau obat-obatan pembasmi hama di masa datang menuntut produk yang lebih ramah lingkungan yakni yang aman bagi penggunanya. Manager Produksi PT Syngenta Indonesia Arya Yudas di Jakarta mengatakan, juga dituntut lebih spesifik dalam pengendalian hama yakni tanpa membunuh serangga non target serta dosis penggunaannya lebih kecil. ’’Dengan permintaan pasar seperti itu maka pestisida yang hanya menggandalkan keampuhan membunuh serangga namun tidak ramah lingkungan cenderung akan ditinggalkan masyarakat,’’ katanya dalam diskusi dengan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan).
Terkait dengan hal itu PT Syngenta, perusahaan multinasional asal Amerika Serikat perkenalkan produk pestisida ramah lingkungan yang penerapannya tidak dengan penyemprotan dan ditabur namun perlakuannya saat masih dalam benih. Produk bernama Cruiser itu bukan hanya ramah lingkungan, tapi diharapkan dapat membantu petani mengatasi serangan hama penyakit dan meningkatkan produktivitas tanaman.
Saat ini, hama penyakit yang kerap menyerang tanaman jagung yakni lalat bibit, wereng dan kutu daun sedangkan hama pada tanaman padi yakni wereng hijau, virus tungro dan hama trips. Arya mengatakan dari hasil uji coba yang dilakukan IPB, penggunaan Cruiser mampu meningkatkan produksi padi untuk GKP dari sekitar 5,4 ton/ha menjadi sekitar 7,36 ton/ha, sedangkan untuk gabah kering giling (GKG) naik dari 4,76 ton/ha menjadi 6,72 ton/ha.Dari hasil analisa usaha pada tanaman padi, lanjutnya untuk tanaman yang tidak menggunakan produk Cruiser, jika hasil panen padi 6,4 ton/ha dan harga gabah kering panen (GKP) sebesar Rp 2.500/kg, pendapatan petani sekitar Rp 16 juta/ha.
Sedangkan usaha tani yang menggunakan Cruiser, hasil panen akan meningkat sekitar 7,36 ton/ha. Dengan harga gabah Rp2 .500/kg, pendapatan petani akan naik menjadi Rp 18,48 juta.
Jika dikurangi biaya untuk membeli Cruiser sekitar Rp 150 ribu, maka pendapatan petani masih sebanyak Rp 18,25 juta. Artinya, ada kelebihan pendapatan sekitar Rp 2,25 juta. Selain keuntungan meningkatnya pendapatan, petani juga masih bisa berhemat dengan tidak mengeluarkan biaya untuk penyemprotan pestisida dalam satu bulan sekitar Rp 500 ribu.
Produk yang diluncurkan April lalu, diharapkan penjualan produk Cruiser ini bisa mencapai 5 ton pada tahun ini. Pertumbuhan penjualan ditargetkan sekitar 20-25 persen per tahun dengan nilai sekitar Rp 10 miliar. Menyinggung nilai penjualan produk pestisida oleh PT Sygenta secara keseluruhan, Arya mengungkapkan untuk tahun ini mencapai 120 juta dolar AS dari 35 produk lama dan tiga produk baru naik dibanding tahun 2008 yang hanya 100 juta dolar AS.
KORAN PAK OLES/EDISI 177/15-30 JUNI 2009
Thanks for reading Pestisida Ramah Lingkungan Lebih Diminati Pasar

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar