Home » » Perang

Perang

Oleh: Pak Oles
Suntzu adalah guru perang di zaman cina kuno. Ilmu perang itu disebut perang Suntzu, yang ditulis langsung berdasarkan pemahaman dan penghayatan sang guru, hampir 2.300 tahun yang lalu. Ilmu perang itu diturunkan dalam bahasa lisan dari generasi ke generasi, agar tidak lupa ada yang ditulis di dinding bilah-bilah bambu, di dinding batu, di kayu atau di daun tanaman. Sampai sekarang, ilmu Suntzu dengan mudah dipelajari melalui buku, internet atau seminar. Selanjutnya, ilmu ini juga dikenal sebagai ilmu perang itu, stategi perang atau seni perang yang menyebar luas ke berbagai disiplin ilmu.
Selain dalam ranah militer, ilmu ini sudah menerobos ranah menejemen, keuangan, kepemimpinan, pemasaran, politik, pelayanan publik, sumber daya manusia dan lain-lain. Perang bertujuan untuk mendapat kemenangan meski dengan ragam cara, strategi licik, lihai dan tipu daya, menggunakan kekuatan atau berpura-pura lemah, bahkan bisa membunuh dari belakang dengan pisau pinjaman. Kemenangan yang paling menggembirakan adalah kemenangan tanpa peperangan, --musuhnya mengalah sebelum perang dimulai.
Dalam berpikir ekstrem, hidup adalah perang, --perang melawan kematian, mempertahankan hidup, melawan kemiskinan dan penindasan agar tubuh sehat dan pikiran merdeka. Pikiran adalah perang, yaitu perang untuk mengambil keputusan, memilih, memilah dan menimbang informasi yang saling berkecamuk di dalam pikiran, yang saling mendahului dan saling berargumentasi untuk mendapat persetujuan, pikiran dalam bentuk keputusan.
Di dalam tubuh hampir setiap saat ada peperangan agar tubuh bisa menangkal masuknya penyakit demi tetap sehat agar sistim pertahanan tubuh harus berjalan normal. Jika penyakit masuk kedalam tubuh, maka tubuh harus segera mendepaknya keluar, atau membunuhnya dan membuangnya melalui sistim pembuangan. Jika penyakit tersebut menang dan berkembang di dalam tubuh, maka manusia harus minum obat atau minta bantuan dokter, dukun atau paranormal untuk mengusir penyakit. Jika penyakit menang, lama kelamaan manusia mati. Jika penyakit kalah, secara perlahan kesehatan manusia pulih. Akhirnya manusia juga mati karena kalah perang melawan waktu, dimakan usia.
Bagaimana cara memenangkan perang ? Keberanian, persiapan dan kegigihan. Dengan keberanian kita bisa memutuskan dan bertindak tanpa ragu-ragu. Dengan persiapan kita melakukan latihan dan perencanaan. Semakin mantap dan rajin latihan yang kita lakukan maka kita akan menjadi ahli dan terbiasa. Perencanaan yang baik akan mengantarkan kemenangan. Perencanaan yang rapi akan menguatkan strategi dan teknik menuju kemenangan. Akhirnya seorang pemenang ditentukan oleh kegigihannya dalam mempertahankan dan melanjutkan tindakan. Kegigihan sangatlah perlu untuk tetap semangat dan tekun berjuang. Kegigihan adalah kekuatan dan kesabaran, kuat dalam bertahan dan terus berjuang, serta sabar dalam berbagai hal, secara fisik maupun mental, untuk memperjuangkan kemenangan. Ingat, keragu-raguan akan mengantarkan kita pada kekalahan. Berjuanglah dengan penuh kegigihan dan kesabaran, tinggalkan segala keraguan. Dengan usaha keras dan doa pasti berhasil.
Sebuah produk yang berhasil di pasaran adalah suatu bentuk kemenangan. Kenapa berhasil? Karena keberanian memasarkan produk, ketepatan waktu hadir di pasar, keberanian mengeksekusi peluang untuk kebutuhan pasar. Keberanian itu merupakan kemampuan lebih yang harus terus diasah. Semakin sering keberanian seseorang diuji dan berhasil, keberanian akan semakin baik. Cara berani? Kerjakan pekerjaan atau tugas yang membuat anda takut, maka secara perlahan keberanian muncul, dan ketakutan lenyap. Jangan hindari ketakutan, labrak saja dengan tindakan.
Produk yang dipersiapkan dengan baik akan berhasil dipasaran. Perencanaan sangat penting. Perencanaan yang mantap mengantarkan separuh kemenangan. Jangan lalaikan perencanaan. Kehidupan yang gagal adalah kehidupan yang dijalani tanpa perencanaan. Perencanaan juga harus mengalami perbaikan sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.
Kegigihan untuk terus memperjuangkan produknya di pasaran harus dimiliki setiap pengusaha. Jangan patah semangat, jangan lari dari kenyataan, jangan mengeluh, jangan menyerah. Produk apapun yang ada dan akan ada di pasaran pasti miliki persaingan. Persaingan adalah peperangan. Tanpa persaingan suatu produk tidak bisa diuji kemampuannya. Apakah produk baik atau buruk, unggul atau kalah. Persaingan memunculkan motivasi, inovasi dan kreativitas. Tanpa persaingan tidak akan ada semangat, tidak ada hal yang baru dan tidak ada pemikiran dan ide baru.
Hanya mereka yang gigih bisa menang dalam persaingan. Mereka yang memiliki mental setengah-setengah pasti kalah bersaing. Jika kita memahami konsep perang, bahwa hidup dan kehidupan itu adalah perang, pemikiran dan pikiran adalah perang, maka kemenangan itu berawal dari dalam diri sendiri, dari hidup kita sendiri, dari pikiran kita sendiri. Seorang pemenang adalah orang yang berani, siap dan gigih. Dari dalam diri seorang pemenanglah muncul keberanian, persiapan dan kegigihan.
Jika diri sendiri sudah loyo, jangan harap peperangan bisa dimenangkan. Tabuh genderang perang, sorak sorai dan gemuruh pasukan, umbul-umbul dan bendera adalah faktor pelengkap perang. Tapi jika seseorang telah miliki keberanian, persiapan dan kegigihan, kemenangan bisa dicapai. Dalam hidup apapun, seseorang harus miliki ketiga hal tersebut agar berhasil dan menang dalam menjalani hidup. Kalau tidak, bersiap-siaplah gagal.
KORAN PAK OLES/EDISI 177/15-30 JUNI 2009
Thanks for reading Perang

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar