Home » » Kurikulum Wajib Toga

Kurikulum Wajib Toga

Membangun budaya dan hidup sehat secara alami. Itulah salah satu kesadaran global yang tumbuh di berbagai belahan dunia saat ini. Bahkan masyarakat di negara Eropa –pusat penelitian dan pengembangan obat-obatan kimia- mulai menoleh warisan dan budaya hidup sehat yang terpendam dalam peradaban dunia timur.
Yoga misalnya, mulai dipelajari orang Amerika dan Eropa karena konsep yoga yang memadukan gerak tubuh dan pernapasan ternyata efektif menyehatkan tubuh dan berpengaruh lurus terhadap pengembangan sikap moral. Seorang yang tekun mempelajari yoga akan diperciki kesadaran diri untuk hidup menyatu dengan alam, mencintai lingkungan hidup dan hidup selaras dengan alam semesta.
Selain yoga, pusat-pusat pengobatan alternatif berbasis obat-obat herbal mulai dikembangkan. Proses pengobatan atas suatu penyakit kini tidak sepenuhnya menjadi “wewenang mutlak” paramedis modern. Masyarakat di negara maju rupanya sadar bahwa pola hidup sehat sebenarnya sudah diwariskan sejak ribuan tahun lalu. Ada berbagai rahasia pengobatan kuno yang belum terungkap. Juga ada ribuan obat herbal berkhasiat yang belum dipopulerkan atau dikembangkan.
Pemerintah Indonesia tidak perlu malu meniru Cina dalam pengembangan pengobatan tradisional. Seorang siswa kedokteran sejak awal ditawarkan untuk memilih spesialisasi pengobatan medis barat atau menekuni warisan pengobatan tradisional khas Cina. Ini berarti, eksistensi pengobatan tradisional diakui, dikembangkan dan dilindungi oleh pemerintah.
Belum ada kata terlambat bagi pemerintah Indonesia mencantumkan materi tentang pengenalan tanaman obat keluarga (toga) dan pengetahuan manfaat jamu dalam kurikulum wajib di lembaga pendidikan. Terutama pada lembaga pendidikan yang dikelola Departemen Kesehatan seperti Akademi Perawat dan Akademi Kesehatan.
Kurikulum wajib tersebut diharapkan pula diisi penjelasan tentang berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh berbagai instansi penelitian. Dengan begitu siswa atau mahasiswa di sekolah atau akademi tersebut dapat mengikuti perkembangan dunia usaha jamu, terutama di Indonesia.
Selain itu, pemerintah terus mendorong rakyat untuk memanfaatkan pekarangan rumah menjadi apotek hidup. Lingkungang menjadi asri dan penghuninya pun memperoleh manfaat kesehatan. Semoga!
KORAN PAK OLES/EDISI 177/15-30 JUNI 2009
Thanks for reading Kurikulum Wajib Toga

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar