Home » » 25 Investor Siap Investasi Agribisnis Jagung

25 Investor Siap Investasi Agribisnis Jagung

Sedikitnya 25 perusahaan siap melakukan investasi untuk mengembangkan agribisnis jagung dalam skala besar di Indonesia. Country Manager PT DuPont Indonesia, Mardahana di Jakarta menegaskan, niat investor itu didorong oleh tingginya harga jagung dunia yang diprediksi bertahan hingga tahun 2017. Dari 25 perusahaan itu, perusahaan Agroenerpia dari Korea Selatan seperti dilansir Antara berminat membuka kebun Jagung seluas 17.500 hektar di Buol, Sulawesi.
Selain itu, PT Rainbow Energi dari Jepang siap mengembangkan kebun jagung seluas 40 ribu ha di Jawa Timur. "Beberapa waktu lalu perusahaan calon investor tersebut telah melakukan belajar mekanisasi jagung di Thailand," katanya.

Pertimbangan calon investor belajar mekanisasi jagung di Thailand karena negara tersebut sudah pengalaman menerapkan pengolahan lahan pertanian dalam skala luas memakai mesin pertanian dengan mesin produksi sendiri. Thailand sendiri dijadikan rujukan karena kondisi agroklimat mirip Indonesia.
Kondisi itu, sebut Mardahana, bisa dijadikan model untuk Indonesia bila ingin melakukan mekanisasi dan moderenisasi pengelolaan budidaya jagung. Saat ini, Thailand memiliki 1,2 juta ha kebun jagung yang semuanya sudah memakai benih hibrida. Indonesia dengan rata-rata luas areal tanam 3,35 juta ha/tahun, baru 30% yang memakai benih hibrida.
Mardahana mengatakan, pihaknya mengharapkan kegiatan tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas plus memotivasi para peserta untuk membangun perkebunan jagung yang akan memberikan kontribusi yang besar bagi ketersediaan jagung dalam negeri maupun mengisi peluang ekspor.
Wakil dari Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Anton Supit mengakui mekanisasi jagung di Thailand membuat usaha tani jagung di negara Gajah Putih itu lebih efisien. Indonesia bisa melakukan mekanisasi pertanian seperti Thailand karena teknologi mekanisasi bersifat instan.
Untuk bisa diterapkan di Indonesia ada kendala dalam hal pemilikan lahan dan budaya karena pemilikan lahan per petani di Thailand antara 5-7 ha, di Indonesia rata-rata hanya 0,3 ha. Karena itu Supit berharap, pemerintah melakukan perubahan dalam memanajemen lahan petani. Misalnya membuat model pengelolaan corporate farming (pertanian yang diusahakan perusahan)
KPO/EDISI 160/16-30 SEPTEMBER 2008
Thanks for reading 25 Investor Siap Investasi Agribisnis Jagung

0 komentar:

Posting Komentar