Pemerintah mengklaim kondisi jalan dan jembatan menghadapi lebaran 2008 lebih baik terutama untuk Jalan Lintas Timur Sumatera dan Pantura Jawa, apalagi tender pemeliharaan sudah dilaksanakan di awal tahun 2008. Departemen PU menargetkan Jalan Lintas Timur Sumatera tidak rusak berat sebelum Lebaran 2008 sehingga lebih nyaman di lalui pemudik.
Seperti diungkap Direktur Jalan dan Jembatan Departemen PU, Hediyanto Huseini di Jakarta, awal Januari 2009 Jalan Lintas Timur Sumatera bebas dari lubang. Untuk Pantura Jawa khususnya bagian Barat tidak mengkhawatirkan karena sepenuhnya sudah dua kali dua lajur dengan median di tengah kecuali Jawa Tengah sampai Semarang. Akan tetapi biasanya kendaraan yang akan mudik saat memasuki Jawa Tengah sudah terbagi-bagi ke sejumlah daerah sehingga kepadatan menuju Semarang bisa jauh berkurang.
Persoalan krusial justru di Jalan Lintas Timur Sumatera yang merupakan jalur mudik paling favorit masyarakat dari Jawa ke sejumlah provinsi di Sumatera via darat. Dari sejumlah jalan Lintas di Sumatera (Timur, Tengah dan Barat) hanya Timur yang kondisinya siap dan nyaman untuk dilewati kendaraan pemudik, lainnya dalam kondisi pengerasan. Semua paket pekerjaan di Jalan Lintas Sumatera sudah memasuki pekerjaan fisik 60% dan masih membutuhkan kerja keras sampai satu tahun ke depan. Jalan alternatif menyusuri pantai Timur, dari Bakauheni sampai Manggala, 24 kilometer yang semula tidak dapat dilalui sedan, kini sudah diaspal. Pemerintah juga sedang menangani jalan di daerah Sribawono yang rusak agar sedan bisa lewat.
Jika ruas jalan tersebut macet, saat lebaran sebagian lalu lintas dialihkan ke Pantai Timur untuk semua jenis kendaraan. Dari Lampung, Selatan Riau dan Jambi sudah disiapkan jalan beton. Untuk Lintas Tengah, ada dua yang prioritas ditangani, Tebing Tinggi – Lahat, sejak 10 tahun lalu tidak beres-beres karena tiga kali tender kontrak putus di tengah jalan. Juga ruas jalang Tulang - Tembesi 8 km dengan dana Bank Pembangunan Asia (ADB). Menghadapi lebaran ruas ini sedang dipikirkan persiapan. Untuk Jalan Lintas Barat Sumatera, masih dipikirkan agar fungsional mulai dari Simpang Gambir, Manisah, Natal, Sibolga, Singkil, Batu Munjul.
Ruas Jalan Lintas Timur Sumatera -Palembang sampai batas Jambi siap dilalui lebaran 2008. "Targetnya sebelum lebaran 2008 tidak ada jalan yang di-patching (tambal) semuanya sudah di - overlay (lapis aspal)," kata Kepala Satuan Kerja Pembangunan Jalan dan Jembatan, Sumatera Selatan, Junaidi. Hanya saja, saat ini masih pembuatan gorong-gorong agar ketika hujan jalan tidak tergenang air. Tercatat tiga dari empat lokasi pembangunan gorong-gorong sedang diselesakan. Kondisi jalan Palembang - batas Jambi, kata sebut Junaidi, tinggal 500 meter yang berlubang, dan untuk melapis kembali jalan 13 km dibutuhkan dana Rp 18 miliar. Sebelumnya Palembang - batas Jambi rusak seperti Betung - Seililin (93 km) sehingga terjadi kemacetan.
Strategi pemerintah untuk Jalintim dan Pantura diarahkan sebagai akses strategis dan nadi dalam suatu pulau atau wilayah, sehingga pembangunan jalan lintas tetap diarahkan pada daya saing dan daya guna. Menurut Dirjen Bina Marga Departemen PU, Hermanto Dardak, jalan lintas mengurangi biaya transportasi sehingga harga produksi lebih rendah dan dijangkau masyarakat.
Dardak menuturkan, jalan lintas di Indonesia sebagai jalan utama dalam suatu pulau besar yang membawa hasil produksi dari pusat produksi sampai ke pemasaran masih menjadi prioritas. Jalan lintas utara Pulau (Pantura) Jawa saat ini memenuhi 80% ekonomi masyarakat di Jawa. Sedangkan Jalan Lintas Timur Sumatra menjadi koridor timur Sumatra yang berperan sama.
Kondisi jalan di kawasan timur Indonesia seperti Jalur Lintas Selatan sebagai jalur utama Kalimantan masih terdapat ruas terputus missing link yang ditargetkan telah tersambung pada akhir 2009. Sedangkan Jalan Lintas Sulawesi (2.000 km) masih ada jalan tanah yang tengah dilebarkan dan pengerasan. Jakarta - Semarang dibuat empat lajur dan diberi pembatas dengan median agar lebih aman. Jalan Lintas Timur Sumatra sudah sesuai standar dan dapat dilalui. Kendalanya, dalam pencapaian target antara lain kenaikan BBM, tarif tol, harga bahan konstruksi.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Nurdin Manurung mengatakan, pihaknya sudah secara tegas menyampaikan kepada operator jalan tol yang dilewati arus mudik untuk mematuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM). Jalan Tol yang mendapat perhatian serius adalah Tangerang - Merak, Jakarta - Tangerang, JORR, Jakarta - Cikampek, Jakarta - Ciawi, Purwakarta - Padalarang - Cileunyi dan Palimanan - Kanci. (Anspek/Ganet Dirgantara)
KPO/EDISI 160/16-30 SEPTEMBER 2008
Seperti diungkap Direktur Jalan dan Jembatan Departemen PU, Hediyanto Huseini di Jakarta, awal Januari 2009 Jalan Lintas Timur Sumatera bebas dari lubang. Untuk Pantura Jawa khususnya bagian Barat tidak mengkhawatirkan karena sepenuhnya sudah dua kali dua lajur dengan median di tengah kecuali Jawa Tengah sampai Semarang. Akan tetapi biasanya kendaraan yang akan mudik saat memasuki Jawa Tengah sudah terbagi-bagi ke sejumlah daerah sehingga kepadatan menuju Semarang bisa jauh berkurang.
Persoalan krusial justru di Jalan Lintas Timur Sumatera yang merupakan jalur mudik paling favorit masyarakat dari Jawa ke sejumlah provinsi di Sumatera via darat. Dari sejumlah jalan Lintas di Sumatera (Timur, Tengah dan Barat) hanya Timur yang kondisinya siap dan nyaman untuk dilewati kendaraan pemudik, lainnya dalam kondisi pengerasan. Semua paket pekerjaan di Jalan Lintas Sumatera sudah memasuki pekerjaan fisik 60% dan masih membutuhkan kerja keras sampai satu tahun ke depan. Jalan alternatif menyusuri pantai Timur, dari Bakauheni sampai Manggala, 24 kilometer yang semula tidak dapat dilalui sedan, kini sudah diaspal. Pemerintah juga sedang menangani jalan di daerah Sribawono yang rusak agar sedan bisa lewat.
Jika ruas jalan tersebut macet, saat lebaran sebagian lalu lintas dialihkan ke Pantai Timur untuk semua jenis kendaraan. Dari Lampung, Selatan Riau dan Jambi sudah disiapkan jalan beton. Untuk Lintas Tengah, ada dua yang prioritas ditangani, Tebing Tinggi – Lahat, sejak 10 tahun lalu tidak beres-beres karena tiga kali tender kontrak putus di tengah jalan. Juga ruas jalang Tulang - Tembesi 8 km dengan dana Bank Pembangunan Asia (ADB). Menghadapi lebaran ruas ini sedang dipikirkan persiapan. Untuk Jalan Lintas Barat Sumatera, masih dipikirkan agar fungsional mulai dari Simpang Gambir, Manisah, Natal, Sibolga, Singkil, Batu Munjul.
Ruas Jalan Lintas Timur Sumatera -Palembang sampai batas Jambi siap dilalui lebaran 2008. "Targetnya sebelum lebaran 2008 tidak ada jalan yang di-patching (tambal) semuanya sudah di - overlay (lapis aspal)," kata Kepala Satuan Kerja Pembangunan Jalan dan Jembatan, Sumatera Selatan, Junaidi. Hanya saja, saat ini masih pembuatan gorong-gorong agar ketika hujan jalan tidak tergenang air. Tercatat tiga dari empat lokasi pembangunan gorong-gorong sedang diselesakan. Kondisi jalan Palembang - batas Jambi, kata sebut Junaidi, tinggal 500 meter yang berlubang, dan untuk melapis kembali jalan 13 km dibutuhkan dana Rp 18 miliar. Sebelumnya Palembang - batas Jambi rusak seperti Betung - Seililin (93 km) sehingga terjadi kemacetan.
Strategi pemerintah untuk Jalintim dan Pantura diarahkan sebagai akses strategis dan nadi dalam suatu pulau atau wilayah, sehingga pembangunan jalan lintas tetap diarahkan pada daya saing dan daya guna. Menurut Dirjen Bina Marga Departemen PU, Hermanto Dardak, jalan lintas mengurangi biaya transportasi sehingga harga produksi lebih rendah dan dijangkau masyarakat.
Dardak menuturkan, jalan lintas di Indonesia sebagai jalan utama dalam suatu pulau besar yang membawa hasil produksi dari pusat produksi sampai ke pemasaran masih menjadi prioritas. Jalan lintas utara Pulau (Pantura) Jawa saat ini memenuhi 80% ekonomi masyarakat di Jawa. Sedangkan Jalan Lintas Timur Sumatra menjadi koridor timur Sumatra yang berperan sama.
Kondisi jalan di kawasan timur Indonesia seperti Jalur Lintas Selatan sebagai jalur utama Kalimantan masih terdapat ruas terputus missing link yang ditargetkan telah tersambung pada akhir 2009. Sedangkan Jalan Lintas Sulawesi (2.000 km) masih ada jalan tanah yang tengah dilebarkan dan pengerasan. Jakarta - Semarang dibuat empat lajur dan diberi pembatas dengan median agar lebih aman. Jalan Lintas Timur Sumatra sudah sesuai standar dan dapat dilalui. Kendalanya, dalam pencapaian target antara lain kenaikan BBM, tarif tol, harga bahan konstruksi.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Nurdin Manurung mengatakan, pihaknya sudah secara tegas menyampaikan kepada operator jalan tol yang dilewati arus mudik untuk mematuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM). Jalan Tol yang mendapat perhatian serius adalah Tangerang - Merak, Jakarta - Tangerang, JORR, Jakarta - Cikampek, Jakarta - Ciawi, Purwakarta - Padalarang - Cileunyi dan Palimanan - Kanci. (Anspek/Ganet Dirgantara)
KPO/EDISI 160/16-30 SEPTEMBER 2008
0 komentar:
Posting Komentar