Waspadai “Bajing Loncat”
Keamanan dan kenyamanan pemudik jelang Lebaran 2008 yang melintasi jalur pantai utara (pantura) Jawa bakal mendapat pengawalan kepolisian 24 jam penuh. Maklum di jalur yang bakal dilalui sekitar 2,5 juta pemudik bersepeda motor itu rawan diwarnai aksi terorisme, kriminalitas dan kecelakaan.
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat akan bertindak tegas dalam menangani tindak kriminal. “Kami sudah menyiapkan standar prosedur menangani kasus kriminal dengan memberikan tindakan mulai yang empuk sampai yang keras (tembak di tempat)," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Susno Duadji yang dilansir ANTARA.
Pihaknya, lanjut Irjen Susno Duadji, sudah memprediksi titik rawan macet, rawan bencana alam, maupun rawan tindak kriminalitas. Petugas kepolisian akan memfokuskan pengamanan di wilayah Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon. Jajaran Polwil Purwakarta (Purwakarta, Subang dan Karawang) akan disiagakan di sejumlah pos pengamanan di kawasan rawan kemacetan selama Lebaran nanti. "Untuk itu kami akan menggelar kekuatan sebanyak 19.583 personel yang ditempatkan di 1.205 titik pos yang tersebar di sepanjang jalur mudik lintas selatan, utara dan tengah," katanya.
Ribuan personel itu akan dilengkapi dengan 1.610 sepeda motor, 506 unit mobil roda empat dan 48 unit kendaraan roda enam serta tiga unit helikopter. Adapun pos-pos yang akan ditempati personel Polri itu, yakni di sepanjang jalur mudik, tempat hiburan, pusat perbelanjaan, pasar, stasiun dan terminal bus.
Sedangkan aksi “bajing loncat” sering terjadi di sepanjang jalur pantai utara (pantura) Alas Roban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Kapolres Batang AKBP Achmad Lutfhi mengatakan jalur pantura Batang memang rawan tindakan kriminalitas dan kecelakaan kerena jalan banyak yang bergelombang, banyak tikungan dan sedikitnya lampu penerangan jalan. "Dengan kondisi jalan seperti itu kami perkirakan akan mempermudah pelaku `bajing loncat` beroperasi karena para pengemudi kendaraan cenderung akan memperlambat laju kendaraannya," katanya.
Menurut dia, jalan yang rawan bajing loncat yang harus diwaspadai para pengendara di antaranya ruas jalan Poncowati dan jalan Alas Roban bagian selatan. Di kedua lokasi ini ada tiga tikungan dan tanjakan tajam, serta tidak ada penerangan jalan.
"Di jalur pantura wilayah Kabupaten Batang sebagian besar tidak ada lampu penerang jalan sehingga gelap pada malam hari, dan kondisi ini rawan tindak kejahatan khususnya bajing loncat," katanya.
Ia mengatakan untuk mengantisipasi tindak kejahatan bajing lonjat, Polres Batang telah menyiapkan tim buru sergap (buser) yang dilengkapi persenjataan lengkap. "Tim buser ini akan kami tempatkan pada titik-titik tertentu yang rawan tindak kejahatan," katanya.
Sementara Kapolda Banten Brigjen Rumiah K Spd menyebutkan pihaknya akan mengerahkan 3.500 personil untuk mengamankan arus mudik Lebaran.
Personil sebanyak itu akan disebar di sejumlah lokasi yang rawan kemacetan lalulintas, pelabuhan Merak, kawasan pantai serta tempat-tempat keramaian.
Ia mengatakan selama 24 jam petugas kepolisian akan memberikan pengamanan dan kenyamanan bagi pemudik yang hendak pulang kampung yang melewati wilayah Banten.
Bahkan pemudik yang mengendarai sepedamotor akan dikawal polisi lalulintas agar tidak terjadi kemacetan dan kecelakaan di jalan, termasuk pemudik yang melewati Pelabuhan Merak yang hendak menyeberang ke Pulau Sumatera. Menurut dia, jumlah pemudik yang mengendarai sepeda motor diperkirakan Sedangkan di Jatim, jajaran Kepolisian Resort Ngawi mulai memperketat pengawasan terhadap jalur lalulintas Ngawi-Mantingan (36 km) yang akrab di sebut jalur "maut", di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, untuk menjamin kelancaran arus mudik dan arus balik tahun 2008 ini.
meningkat sekitar 20 persen dibanding Lebaran tahun lalu.
Kapolres Ngawi, AKBP Edy S Tambunan, mengatakan, pos polisi akan dibangun di titik-titik yang telah ditentukan, terutama untuk jalur Ngawi-Mantingan. Pos polisi juga dibangun di jalur lain seperti jalur lalu lintas Ngawi-Madiun dan Ngawi-Caruban.
KPO/EDISI 160/16-30 SEPTEMBER 2008
Keamanan dan kenyamanan pemudik jelang Lebaran 2008 yang melintasi jalur pantai utara (pantura) Jawa bakal mendapat pengawalan kepolisian 24 jam penuh. Maklum di jalur yang bakal dilalui sekitar 2,5 juta pemudik bersepeda motor itu rawan diwarnai aksi terorisme, kriminalitas dan kecelakaan.
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat akan bertindak tegas dalam menangani tindak kriminal. “Kami sudah menyiapkan standar prosedur menangani kasus kriminal dengan memberikan tindakan mulai yang empuk sampai yang keras (tembak di tempat)," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Susno Duadji yang dilansir ANTARA.
Pihaknya, lanjut Irjen Susno Duadji, sudah memprediksi titik rawan macet, rawan bencana alam, maupun rawan tindak kriminalitas. Petugas kepolisian akan memfokuskan pengamanan di wilayah Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon. Jajaran Polwil Purwakarta (Purwakarta, Subang dan Karawang) akan disiagakan di sejumlah pos pengamanan di kawasan rawan kemacetan selama Lebaran nanti. "Untuk itu kami akan menggelar kekuatan sebanyak 19.583 personel yang ditempatkan di 1.205 titik pos yang tersebar di sepanjang jalur mudik lintas selatan, utara dan tengah," katanya.
Ribuan personel itu akan dilengkapi dengan 1.610 sepeda motor, 506 unit mobil roda empat dan 48 unit kendaraan roda enam serta tiga unit helikopter. Adapun pos-pos yang akan ditempati personel Polri itu, yakni di sepanjang jalur mudik, tempat hiburan, pusat perbelanjaan, pasar, stasiun dan terminal bus.
Sedangkan aksi “bajing loncat” sering terjadi di sepanjang jalur pantai utara (pantura) Alas Roban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Kapolres Batang AKBP Achmad Lutfhi mengatakan jalur pantura Batang memang rawan tindakan kriminalitas dan kecelakaan kerena jalan banyak yang bergelombang, banyak tikungan dan sedikitnya lampu penerangan jalan. "Dengan kondisi jalan seperti itu kami perkirakan akan mempermudah pelaku `bajing loncat` beroperasi karena para pengemudi kendaraan cenderung akan memperlambat laju kendaraannya," katanya.
Menurut dia, jalan yang rawan bajing loncat yang harus diwaspadai para pengendara di antaranya ruas jalan Poncowati dan jalan Alas Roban bagian selatan. Di kedua lokasi ini ada tiga tikungan dan tanjakan tajam, serta tidak ada penerangan jalan.
"Di jalur pantura wilayah Kabupaten Batang sebagian besar tidak ada lampu penerang jalan sehingga gelap pada malam hari, dan kondisi ini rawan tindak kejahatan khususnya bajing loncat," katanya.
Ia mengatakan untuk mengantisipasi tindak kejahatan bajing lonjat, Polres Batang telah menyiapkan tim buru sergap (buser) yang dilengkapi persenjataan lengkap. "Tim buser ini akan kami tempatkan pada titik-titik tertentu yang rawan tindak kejahatan," katanya.
Sementara Kapolda Banten Brigjen Rumiah K Spd menyebutkan pihaknya akan mengerahkan 3.500 personil untuk mengamankan arus mudik Lebaran.
Personil sebanyak itu akan disebar di sejumlah lokasi yang rawan kemacetan lalulintas, pelabuhan Merak, kawasan pantai serta tempat-tempat keramaian.
Ia mengatakan selama 24 jam petugas kepolisian akan memberikan pengamanan dan kenyamanan bagi pemudik yang hendak pulang kampung yang melewati wilayah Banten.
Bahkan pemudik yang mengendarai sepedamotor akan dikawal polisi lalulintas agar tidak terjadi kemacetan dan kecelakaan di jalan, termasuk pemudik yang melewati Pelabuhan Merak yang hendak menyeberang ke Pulau Sumatera. Menurut dia, jumlah pemudik yang mengendarai sepeda motor diperkirakan Sedangkan di Jatim, jajaran Kepolisian Resort Ngawi mulai memperketat pengawasan terhadap jalur lalulintas Ngawi-Mantingan (36 km) yang akrab di sebut jalur "maut", di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, untuk menjamin kelancaran arus mudik dan arus balik tahun 2008 ini.
meningkat sekitar 20 persen dibanding Lebaran tahun lalu.
Kapolres Ngawi, AKBP Edy S Tambunan, mengatakan, pos polisi akan dibangun di titik-titik yang telah ditentukan, terutama untuk jalur Ngawi-Mantingan. Pos polisi juga dibangun di jalur lain seperti jalur lalu lintas Ngawi-Madiun dan Ngawi-Caruban.
KPO/EDISI 160/16-30 SEPTEMBER 2008
0 komentar:
Posting Komentar