Home » » Jeritan Dari Pinggir Pantai

Jeritan Dari Pinggir Pantai

Judul: Anatomi Konflik dan Solidaritas Masyarakat Nelayan; Sebuah Penelitian Sosiologis
Penulis: Sabian Utsman
Penerbit: Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Cetakan: I, 2008
Tebal: xxiv + 274 hlm.

Ketika peraturan-perundangan tidak lagi menjamin rasa keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan masyarakat, maka saat itu pula mulai bersemi benih-benih konflik yang sulit dicarikan solusinya. Demikianlah yang dirasakan para nelayan sekarang ini. Kaum nelayan merasa dimarginalkan dari kebijakan-kebijakan pemerintah yang hanya menjadi cita-cita di benak negara, akan tetapi tidak pernah dirasakan oleh kaum nelayan.
Tentang buku yang membahas kemaritiman di Indonesia sejauh ini sudah sangat banyak. Namun, tidak ada yang memberikan sebuah pencerahan baru tentang terhadap kehidupan para nelayan. Selama ini yang terjadi dengan pembahasan kemaritiman hanya bertujuan meningkatkan kepantaian Indonesia agar para wisatawan ikut andil menikmatinya. Tidak ada usaha meningkatkan orang-orang yang telah lama berkecimpung dengan pantai yang menggantungkan hidupnya dengan penghasilan dari laut.
Soeharto memang “berjasa” membawa Indonesia beranjak dari negara yang stagnan dan miskin ke dalam dunia modern, yang bisa mengimbangi negara-negara Eropa dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Namun bagi masyarakat pinggir pantai, keberhasilan Soeharto membuat masyarakat nelayan menjerit. Kurangnya perhatian dari pihak pemerintah menimbulkan masyarakat nelayan menggantungkan nyawanya di atas laut semata, serta tidak ada inisiatif dan tidak ada yang berani melabarkan sayapnya di daratan. Karana mereka didoktrin harus hidup di laut dan menjaga laut sepanjang hidupnya.
Kepasrahan terhadap nasib hidup membuat sebagian keluarga nelayan bersikap pasif, dengan kata lain sebagian orang tua tidak memiliki inisiatif untuk bekerja sampingan agar mendapat penghasilan tambahan yang dapat digunakan untuk biaya pendidikan anak-anak mereka. Kepasrahan itu, harus dibayar mahal oleh keluarga para nelayan dengan mempekerjakan anak-anaknya yang masih dini untuk mencebur ke laut demi kekayaan yang ada di dalamnya. Sehingga kehormonisan dalam keluarganya kurang terlihat dan anak-anak kurang menikmati indahnya masa kanak-kanaknya. Kebahagiaannya hanya dirasakan tatkala tangkapan ikannya lebih dari cukup.
Kehadiaran buku ini mencoba menemukan benang merahnya atas kelangkaan publikasi problematika yang dihadapi masyarakat nelayan yang sebagian besar adalah kantong-kantong kemiskinan struktural dan fungsional yang sensitif terhadap api konflik, serta memotret sulitnya para nelayan keluar dari fatalisme marginalisasi kubangan lumpur kemiskinan.
(Peresensi Ainur Rasyid, Ketua Lembaga Kajian Peduli Publik (LK2P) Yogyakarta)
KPO/EDISI 160/16-30 SEPTEMBER 2008
Thanks for reading Jeritan Dari Pinggir Pantai

0 komentar:

Posting Komentar