Home » » 1.650 Spesies Tumbuhan Bisa Dijadikan Obat

1.650 Spesies Tumbuhan Bisa Dijadikan Obat

Sekitar 30.000 spesies tanaman berbunga tumbuh subur di hutan Indonesia. Dari jumlah itu, ada 1.650 spesies dapat dijadikan obat termasuk di NTB. "Berkaitan dengan itu, sejumlah pengobatan tradisonal Suku Sasak, Lombok terlihat efektif daripada yang lazim digunakan dokter," kata Drs M Yamin, M.Si dari Lembaga Penelitian Universitas Mataram (Unram) di Mataram, Kamis.
Di hadapan peserta Expose Hasil Penelitian yang digelar Bappeda NTB, Yamin menjelaskan, semua tumbuhan tersebut berkhasiat lebih mujarab daripada obat kimia. Misalnya, mayang kelapa, daun ceremai sebagai obat kolekstrol dan gula darah. Pengetahuan masyarakat Sasak tentang obat-obatan itu diperoleh dari naskah daun Lontar Usada Lombok yang telah berusia ratusan tahun dan dari pengalaman nenek moyang yang diwarisi turun temurun.
Menurut Yamin, ada sekitar 263 jenis penyakit dan 163 jenis obat-obatan tradisional Sasak dan khasiat obat sasak tradisional meski telah terbukti, namun belum dilakukan penelitian secara serius. Tradisi penanganan kesehatan yang bersifat tradisional dengan menggunakan obat tradisional spesies tumbuhan atau hewan yang diketahui secara turun temurun masih populer di masyarakat. Hal ini dilakukan karena upaya ini relatif murah, mudah dan merupakan peninggalan nenek moyang serta didukung potensi alam.
Penyakit yang kini banyak diderita masyarakat dunia termasuk Indonesia adalah kolestrol dan gula darah yang disebabkan pola makan, konsumsi makanan manis, berlemak dan kurang makan sayur. Dengan banyaknya permasalahan kesehatan masyarakat, perlu upaya terpadu yang relevan untuk diterapkan sebagai bentuk proteksi dini terhadap penanganan kesehatan masyarakat. Pada Maret 2007 dilakukan uji khasiat dan analisis kandungan bahan aktif obat tradisional Sasak penurunan kadar kolestrol dan guna daerah.
"Tujuannya untuk mengetahui antara lain kebenaran khasiat mayang kelapa dan daun cerami terhadap kadar klekstrol dan gula darah, kandungan bahan aktif masing-masing obat dan menyediakan informasi penanganan nasalah kolestrol dan gula darah," katanya.
Sebelumnya Ketua Bappeda NTB, Drs H Lalu Fathurrahman menjelaskan, pihaknya sudah mengidentifikasi 123 judul penelitian yang direkomendasikan untuk pengembangan kajian pembangunan, baik tentang sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, pertahian maupun sektor unggulan lain.
Obat Herbal Kian Diminati Masyarakat
Pengunaan obat-obatan herbal yang berasal dari tumbuh-tumbuhan menjadi alternatif pengobatan bagi masyarakat disamping obat konvensional buatan pabrik. "Perkembangan obat herbal di Medan dewasa ini cukup pesat. Orang memilih obat ini karena lebih ramah di tubuh tanpa efek samping," kata Meilani (38 tahun), salah seorang terapis yang membuka praktik pengobatan alternatif di Medan Maimon.
Meilani seperti dilansir Antara menyatakan,, kebanyakan pengguna obat herbal berasal dari kalangan orang tua yang menyadari pentingnya obat-obatan tanpa bahan kimia. Mereka memilih obat herbal karena tidak memiliki efek samping berbahaya karena bahan yang dipakai masih alami berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Selama membuka praktik kebanyakan pasien yang datang mengeluhkan berbagai penyakit seperti stroke, lever dan darah tinggi. Pasien yang datang biasanya meminta akupuntur, kemudian diberi resep obat-obatan herbal untuk proses penyembuhannya. "Dosis obat herbal yang diberikan kepada pasien beragam, tergantung daya tahan tubuh mereka dan jenis penyakit yang diderita," katanya.
Biasanya sebelum memberikan obat kepada pasien, terapis lebih dahulu memeriksa kondisi pasien dengan metode yang sistematik. Dengan demikian akan diperoleh data yang dapat digunakan untuk menentukan diagnosis yang aman dan efektif. Rata-rata pasien yang datang kemari mencapai 25-30 orang per hari dan mayoritas berusia 50 tahun keatas. Pasien datang bukan hanya dari etnis Tionghoa, tetapi juga dari berbagai suku dan etnis.
Harisharto (50), salah seorang warga yang ditemui saat berobat mengaku setelah dua bulan berobat penyakit stroke yang dideritanya sejak enam bulan lalu sudah mulai membaik. Kini ia sudah mulai dapat berjalan walau masih menggunakan tongkat atau dipapah. "Sebelumnya saya tidak bisa jalan sama sekali, tetapi setelah berobat di klinik herbal dan akupuntur saya sudah mulai berjalan," katanya.
KPO/EDISI 158/AGUSTUS 2008
Thanks for reading 1.650 Spesies Tumbuhan Bisa Dijadikan Obat

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar