Home » » Ibu Cerdas, Anak Cerdas

Ibu Cerdas, Anak Cerdas

Oleh: Wayan Nita
Tentu setiap ibu mendambakan buah hati yang cerdas sebagai modal utama merajut masa depan. Hanya saja, kecerdasan seorang anak ditentukan pula kecerdasan sang ibu, sejak dalam kandungan sampai lahir. Untuk itu, seorang ibu penting membangun kesadaran demi menentukan yang terbaik untuk buah hatinya.
Dr I Made Kardana, SpA pada seminar Be a Smart Mom menegaskan, kecerdasan seorang anak dipengaruhi tiga faktor penting yakni keturunan (genetik), nutrisi dan stimulasi lingkungan. Faktor genetik memang tidak bisa diubah, karena sudah terbentuk sejak dalam kandungan. Tapi faktor genetik tersebut dapat berkembang setelah anak lahir. Dan perkembangannya juga dipengaruhi asupan nutrisi yang diberikan. "Intinya adalah asupan nutrisi, kasih sayang dan stimulasi lingkungan harus diberikan secara seimbang agar tercapai kecerdasan anak yang optimal," tegas Kardana.
Di samping faktor genetik, ibu yang cerdas perlu memperhatikan kebutuhan buah hatinya sejak dini berupa faktor nutrisi dan stimulasi. Nutrisi yang baik sangat penting pada awal kehidupan seorang bayi. Ada banyak zat gizi yang diperlukan untuk perkembangan otak. Seperti protein dan asam amino, AA-DHA, Ga (Gangliosida), Kolina dan zat gizi mikro lain.
Kebutuhan nutrisi juga harus mulai diperhatikan sejak bayi dalam kandungan. Yang terpenting, kebutuhan nutrisi untuk otak. Saat bayi lahir, sudah memiliki sekitar 100 milyar sel otak, tapi belum semua terhubung secara sempurna. Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk mengoptimalkan hubungan antar sel, sebut dr Kardana, dengan pemberian nutrisi untuk otak. Gangliosida merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan otak demi pembentukan sel syaraf dan modulator yang melakukan transmisi informasi dan menyimpan data.
Kemampuan anak dalam belajar dan menerima rangsangan dari lingkungan, tergantung pada hubungan antar sel otak. Semakin banyak sel-sel otak yang terhubung, semakin kompleks pula kemampuan belajar sang anak. Pemberian ASI sejak dini hingga satu tahun membantu terbentuknya hubungan antar sel otak. Pemberian nutrisi yang seimbang seperti nasi, sayur, lauk, buah dan susu tetap harus diperhatikan termasuk kasih sayang orang tua. Kasih sayang merupakan salah satu bagian dari stimulasi yang berperan dalam pembangunan kecerdasan anak.
Konsep stimulasi, lanjut dr Kardana, dengan floor time, --orang tua berinteraksi langsung dengan anak terus menerus tanpa interupsi selama 30 menit. Konsep ini dapat ditunjukkan melalui bermain dengan anak dan mengikuti semua keinginan bermain anak. Orang tua harus benar-benar fokus pada acara bermain dengan anak, tidak boleh dibarengi kegiatan apapun. Model permainan disesuaikan dengan umur anak.
Manfaatnya, anak merasa diperhatikan orang tua dan dapat melatih anak untuk bisa mengungkapkan pendapat. "Kegiatan ini harus rutin dilakukan selama 30 menit setiap hari. Hasilnya akan lebih maksimal dibanding dengan melakukannya selama 4 jam tapi cuma seminggu sekali," tambah dr Kardana. KPO/EDISI 158/AGUSTUS 2008
Thanks for reading Ibu Cerdas, Anak Cerdas

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar