Home » » Sastra Pulihkan Wibawa Guru

Sastra Pulihkan Wibawa Guru

Sastra harus mampu memulihkan wibawa guru yang beberapa windu terakhir ini telah memudar dan terenggut serta tidak dihargai derajatnya. "Wibawa, derajat dan penghargaan terhadap guru harus mulai dihembuskan melalui karya sastra masa kini, dan ini adalah tugas para sastrawan maupun penulis untuk memberikan penghargaan pada guru," kata Rosida Tiurma Manurung dari Universitas Kristen Maranatha kepada Antara, di sela-sela Konferensi Internasional Kesusastraan XIX di Batu, Jawa Timur, Kamis (14/8).
Ia mengakui, guru yang berwibawa sangat mutlak diperlukan, karena dengan kewibawaan yang dimilikinya, proses belajar mengajar akan lebih kondusif, efektif, interaktif dan optimal.
Rosida membandingkan, dalam karya sastra Angkatan 1960-an, wibawa guru masih kental dirasakan. Bahkan seorang murid akan tergopoh-gopoh ketika melihat gurunya datang dengan menuntun sepedanya, dan murid itu akan mengambil alih untuk menuntun sepeda gurunya.
Menurut dia, banyak kisah dalam karya sastra masa lalu, begitu berwibawanya seorang guru, sampai murid-muridnya selalu mencium tangan dengan takzim dan itu bertolak belakang dengan karya-karya sastra masa kini, dimana guru justru banyak dijadikan tokoh lelucon, tokoh yang dijadikan bulan-bulanan serta dilecehkan.
"Sungguh ironis, guru masa kini telah kehilangan wibawa bahkan terenggut. Kami berharap, wibawa guru yang mulai memudar dan merosot ini bisa diangkat kembali dan dihargai derajatnya melalui karya sastra", katanya menegaskan.
Sementara Resti Nurfaridah dari Himpunan Sarjana-Kesusastraan Indonesia (HISKI) Bandung, menyoroti pergeseran nilai-nilai moral dalam beberapa waktu terakhir yang terjadi secara drastis, khususnya dikalangan anak-anak muda.
"Bulir-bulir globalisasi begitu cepat melekat erat dalam kehidupan remaja kita saat ini, dan hal itu sanggup meluruhkan nilai-nilai kesopanan ala timur yang diturunkan dari generasi ke generasi. Bahkan kehidupan sastra remajapun, juga tidak lepas dari lilitan arus barat,” katanya menegaskan. KPO/EDISI 158/AGUSTUS 2008
Thanks for reading Sastra Pulihkan Wibawa Guru

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar