Home » » Krisis Global Berkah Bagi Pegadaian

Krisis Global Berkah Bagi Pegadaian

Oleh: Cecep Syaifuddin
Krisis keuangan global yang makin berat ternyata malahan menjadi berkah bagi Perum Pegadaian sebagai lembaga keuangan yang dapat memberikan solusi lebih cepat kepada masyarakat terhadap kebutuhan dana seketika. Pegadaian yang dianggap "dewa penolong" sangat dibutuhkan bukan saja rakyat kecil, pemilik kendaraan roda empat bahkan calon anggota legislatif (caleg) juga sangat memerlukan dana murah perusahaan itu.
Kondisi ini mengakibatkan nasabah Pegadaian makin bertambah yang diperkirakan akan mengalami kenaikan antara lima sampai 10 persen. Masyarakat lebih berani datang ke Pegadaian ke timbang bank yang saat ini memang hati-hati dalam menyalurkan kredit, karena khawatir akan menimbulkan masalah dikemudian hari.
"Makin besarnya minat masyarakat terhadap dana Pegadaian mendorong perusahaan pada tahun ini menambah 1.000 outlet di seluruh Indonesia untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, " kata Dirut Perum Pegadaian Pusat Chandra Purnama.
Menurut dia, penambahan outlet pada pertengahan Februari telah mencapai 747 unit dan diharapkan pada April mendatang akan dapat diselesaikan sehingga total outlet Pegadaian mencapai 3.000 unit. Pada Desember 2008 ,BUMN ini mempunyai outlet sebanyak 2.000 unit, ujarnya.
Kondisi pasar seperti, lanjut dia, memicu Pegadaian meningkatkan laba bersih di atas Rp1 triliun setelah pada tahun lalu meraih laba sebesar Rp800 miliar. "Kami optimis akan meraih laba bersih di atas Rp 1 triliun karena potensi di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) potensi masih besar," katanya.
Ia mengatakan, UMKM yang masih besar terlayani terutama di Kawasan Timur Indonesia maka dengan penambahan outlet itu semuanya dapat dilayani dengan baik.
Karena itu, penambahan outlet itu terutama difokuskan ke KTI agar Pegadaian dapat memberikan pelayanan yang lebih prima, katanya.
Menurut dia, penambahan nasabah pada tahun ini diperkirakan akan berkisar antara lima sampai 10 persen dimana nasabah Pegadaian saat ini telah mencapai 16 juta orang. Penambahan nasabah Pegadaian itu, terutama disebabkan Perbankan saat ini sangat hati-hati memberikan kredit kepada masyarakat, katanya.
Perbankan, lanjut dia, khawatir pasar saat ini semakin sulit untuk melakukan bisnis karena itu lebih baik dana yang dimiliki ditempatkan di instrumen Bank Indonesia (BI). Selain menjaga munculnya kredit bermasalah juga menjaga agar banknya tetap eksis meski perolehan labanya berkurang, ucapnya.
Berkah
Menurut dia, Pegadaian mendapat berkah dengan adanya krisis moneter itu karena banyak konsumen yang mencari kredit ke Pegadaian dengan pinjaman yang berbeda-beda sesuai dengan keingingan mereka. Selain itu karena pelayanan yang diberikan sangat cepat, setelah barang yang digadaikan ditaksir maka dana yang diperlukan masyarakat segera bisa diberikan, ucapnya.
Nasabah Perum Pegadaian pada tahun ini diperkirakan akan meningkat sekitar 10 persen, setelah perusahaan menambah outlet (gerai) sebanyak 1.000 unit dalam upaya menjaring nasabah lebih banyak. Kepala Humas Perum Pegadaian Pusat, Irianto juga mengatakan, pembangunan gerai sebanyak 1.000 unit diperkirakan akan berakhir pada 1 April 2009. "Penambahan geral itu dimaksudkan untuk bisa meningkatna penyaluran kredit Pegadaian kepada masyarakat rata-rata sebesar Rp3 triliun per bulan," ucapnya.
Karena itu, lanjut dia perusahaan menargetkan penyaluran kredit sepanjang tahun ini mencapai Rp48 triliun naik dibanding tahun lalu yang hanya Rp38 triliun.
Bahkan laba bersih perusahaan yang tahun lalu hanya Rp800 miliar diharapkan bisa meningkat mencapai lebih di atas Rp1 triliun, ujarnya.
Penyaluran kredit itu, lanjut dia akan semakin meningkat apabila ditambah dengan produk Kreasi, Kresida dan Pegadaian Syariah yang total bisa mencapai Rp3,8 triliun. Penyaluran kredit rata-rata bulanan itu bila dibanding Januari 2008 meningkat tajam yang hanya mencapai 2,28 triliun dan Desember 2008 sekitar Rp2,77 triliun.
"Kami optimis penyaluran kredit sebesar itu akan dapat dicapai, karena kebutuhan nasabah makin meningkat, sekalipun ada krisis keuangan global, " katanya.
Permintaan kredit yang paling tinggi terutama pada bulan Juni dan Juli karena kebutuhan dana masyarakat meningkat menjelang pendaftaran sekolah anak-anaknya.
Selain itu juga liburan panjang hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Pasar usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM), menurut dia masih menjanjikan, karena Pegadaian berusaha untuk bisa menggarap lebih besar lagi.
Ditanya pemberian kredit pada Januari, Irianto mengatakan, belum diterima dari bagian data, tapi optimis pada Januari harus dapat mencapai di atas Rp3,5 triliun.
"Kami harus bekerja keras dengan penambahan outlet itu, maka jumlah kredit yang telah disalurkan semakin bertambah," ucapnya.
Pegadaian pada tahun lalu menargetkan penyaluran kredit sebesar Rp 33,7 trilliun atau rata-rata per bulan mencapai Rp 2,7 triliun. Direktur Pengembangan Syariah Pegadaian, Wasis Juhar mengatakan, peluang Pegadaian untuk bisa menyalurkan kredit yang akan disalurkan pada tahun makin besar. Apalagi sektor perbankan masih khawatir menyalurkan kredit, karena kondisi ekonomi global yang memburuk sedikit banyak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, katanya.
Meski demikian, menurut dia ekonomi nasional masih tumbuh, apalagi investor asing masih berkenan menempatkan dana di pasar Asia, khususnya Indonesia, setelah China dan India. Karena itu krisis global yang berimbas ke Indonesia diperkirakan tidak akan berlangsung lama, apalagi pemerintah AS berusaha keras memperbaiki pertumbuhan ekonominya yang pada gilirannya akan membantu ekonomi global, ucapnya.
KORAN PAK OLES/EDISI 172/1-15 APRIL 2009
Thanks for reading Krisis Global Berkah Bagi Pegadaian

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar