Home » » Wanita Indonesia Jarang Deteksi Kanker Payudara

Wanita Indonesia Jarang Deteksi Kanker Payudara

Wanita Indonesia masih sedikit yang melakukan deteksi dini kanker payudara karena kurangnya kesadaran tentang penyakit tersebut. "Tingkat kesadaran akan kanker payudara di negara berkembang termasuk di Indonesia hanya lima persen," kata Ketua Umum Yayasan Kesehatan Payudara Jawa Barat (YKP Jabar) Sendy Yusuf di Bandung. YKP Jabar diresmikan Rabu (18/3) antara lain dihadiri Wagub Jabar, Dede Yusuf dan staf ahli Menkes, Rahmi Kuntoro. Menurut Sendy Yusuf, YKP Jabar didirikan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya penyakit kanker payudara. Peluang hidup wanita pengidap kanker payudara yang deteksi dini sebesar 98%. Wanita pengidap kanker payudara yang baru memeriksakan dirinya saat stadium akhir, hanya 15%. Pembukaan YKP Jabar ini sejalan dengan visi pembangunan kesehatan Indonesia Sehat 2010. Dengan YKP Jabar diharapkan masyarakat mendapat pengetahuan tentang pencegahan dan penanggulangan kanker payudara. YKP Jabar menjadi mitra RS Hasan Sadikin Bandung untuk fasilitasi para penderita.
RSHS membuka pojok layanan informasi bagi mereka yang divonis mengidap kanker payudara dan ingin tahu bagaimana cara menanggulangi penyakit ini, tutur Sendy. Peresmian YKP Jabar ditandai pemukulan gong oleh Dede Yusuf plus peluncuran website YKP Jabar, www.ykpjabar.org. Tampil juga dr Lula Kamal sebagai moderator talkshow dan Rima Melati sebagai perwakilan YKP Jakarta. Talkshow sejam itu menampilkan pembicara dr Dradjat R Suardi dan dr Teddy Hidayat.
Di kota Cimahi, Antara melaporkan bahwa dari 243 wanita yang mengidap kanker, 18,93% diindikasi terkena kanker payudara. "Dari 234 pasien kanker yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan RS Mitra Kasih, 18,93 persen mengidap kanker payudara dan 15,38 persen mengidap kanker rahim," kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD Cibabat, Kota Cimahi, Huzen Rahmadi.
Untuk mengurangi jumlah penderita kanker di Kota Cimahi, pihaknya telah mendirikan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) di Puskesmas Cimahi Tengah (9//72008). Dengan YKI, masyarakat Cimahi dapat melakukan pemeriksaan dini terhadap bahaya kanker atau pemeriksaan papsmear. "Sampai saat ini sudah ada 172 orang melakukan pemeriksaan papsmear," katanya.
Selain itu, untuk mencegah penyakit kanker, pihaknya menerjunkan relawan dari YKI Kota Cimahi ke 15 kelurahan dan dharma wanita. Relawan bertugas sosialisasi bahaya dan pencegahan kanker. Salah satu kendala seseorang enggan melakukan pemeriksaan dini terhadap kemungkinan terjangkit kanker ialah biaya yang mahal.
KORAN PAK OLES/EDISI 172/1-15 APRIL 2009
Thanks for reading Wanita Indonesia Jarang Deteksi Kanker Payudara

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar