Home » » Serangan Jantung Erat Kaitan Dengan Gen

Serangan Jantung Erat Kaitan Dengan Gen

Cegah Dengan Berolahraga
Oleh: Nusarina
Serangan jantung yang dapat mengakibatkan kematian mendadak biasanya dikaitkan dengan pola hidup yang tidak sehat, seperti sering mengonsumsi makanan tinggi lemak dan tidak banyak bergerak.
Namun, sejumlah peneliti internasional baru-baru ini menemukan sembilan gen variasi baru yang dapat menyebabkan seseorang rentan terhadap kematian mendadak akibat serangan jantung. Hampir setengah merupakan gen baru yang tidak diduga siapapun terkait biologi jantung, kata Dan Arking dari Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins.
Dalam jurnal Circulation bulan lalu, kelompok Arking melaporkan telah menemukan gen tunggal yang meningkatkan risiko kematian akibat serangan jantung. Penelitian baru itu mengidentifikasi gen tersebut ditambah sembilan gen baru yang memodifikasi waktu kontraksi jantung, sebuah ukuran yang dikenal dengan interval QT. Interval QT mencakup waktu dari permulaan depolarisasi ventrikel sampai dengan akhir repolarisasi ventrikel. Karena itu, interval QT meliputi seluruh peristiwa listrik yang terjadi pada ventrikel. Durasi interval QT sesuai dengan kecepatan denyut jantung.
Semakin cepat denyut jantung, semakin cepat jantung berepolarisasi untuk mempersiapkan kontraksi berikut, dan akibatnya interval QT semakin pendek. Pada umumnya, interval QT terdiri atas hampir 40% dari siklus jantung normal bila diukur dari satu gelombang R ke gelombang R berikutnya. Arking menyebutkan orang dengan interval QT yang panjang memiliki risiko lebih tinggi mengalami kematian mendadak akibat serangan jantung.
Menurut American College of Cardiology, kematian mendadak akibat serangan jantung dialami lebih dari 400.000 orang per tahun di AS. ‘’Kematian mendadak akibat serangan jantung merupakan problem nyata. Anda tidak akan mendapat kesempatan kedua,’’ kata Arking.
Hasil penelitian terhadap 15.842 orang menunjukkan bahwa jika memiliki 10 varian gen, seseorang punya peluang lebih besar untuk miliki interval QT yang panjang. Serangan jantung dapat meningkatkan risiko memiliki ritme jantung yang tidak normal, tetapi orang yang mewarisi risiko genetik ini sering tidak pernah diketahui. "Masalahnya adalah orang-orang tersebut tidak memiliki faktor risiko. Mereka tidak memiliki kolesterol tinggi, dan tidak kegemukan. Dalam beberapa kasus, genetika mungkin menjadi satu-satunya harapan bagi sebagian dari orang-orang tersebut," kata Arking.
Langkah yang perlu dilakukan, coba mengidentifikasi seberapa besar peran setiap gen dalam meningkatkan resiko. Penemuan mungkin menawarkan satu langkah bagi pembuatan obat baru. Serangan jantung terjadi ketika aliran darah yang melewati suatu bagian otot jantung terblokir. Bila tidak teratasi cepat, bagian otot jantung akan rusak karena kekurangan pasokan oksigen, lalu otot akan mati. Dr Arief L Hakim dalam Konsultasi Online menyebut, serangan jantung paling sering terjadi akibat dari suatu keadaan yang disebut Penyakit Jantung Koroner (PJK) atau Coronary Artery Disease (CAD).
Pada PJK terjadi penimbunan lemak yang disebut plak selama bertahun-tahun di dinding arteri koroner, --pembuluh nadi yang memasok darah bagi otot jantung. Meskipun menempel pada dinding arteri, plak kadang dapat terkoyak atau terlepas sehingga merangsang tubuh untuk membentuk gumpalan darah atau clot pada tempat terlepasnya plak tadi.
Clot bisa terbentuk cukup besar sehingga memblokir seluruh pasokan darah yang ditujukan memberi makan otot jantung. Selama terjadi serangan jantung, bila pemblokiran arteri koroner tidak tertangani dengan cepat, otot jantung akan sedikit demi sedikit mengalami kematian dan berubah menjadi jaringan parut (scar tissue).
Kerusakan otot jantung ini mungkin tidak tampak jelas dari luar, atau mungkin juga menimbulkan masalah yang besar dan berkepanjangan. Semua itu tergantung pada berat-ringannya derajat kerusakan otot, serta seberapa besar daerah yang mengalami kerusakan.
Tindakan cepat pada gejala dini serangan jantung dapat menyelamatkan nyawa dan memperkecil resiko kerusakan otot jantung. Penanganan dini paling efektif dilakukan dalam 1 jam sejak timbulnya gejala pertama. Tanda dan gejala serangan jantung yang paling sering terjadi adalah rasa nyeri (biasanya hebat) atau tidak nyaman pada dada-sensasi seperti ditekan, seperti diperas, seperti digigit, seperti terisi penuh, atau nyeri pada dada tengah yang lebih sering menjalar ke dada kiri, satu atau dua tangan, tubuh bagian atas, tembus hingga punggung, leher, rahang bawah, atau ulu hati.
Napas terasa berat dan pendek, dapat terjadi bersamaan atau sebelum terjadinya nyeri pada dada. Tanda lain adalah mual, muntah sensasi melayang atau seperti mau pingsan, dan keluar keringat dingin. Jika mengalami gejala tersebut, segera ke rumah sakit. Bila gejala tersebut hilang dalam waktu kurang dari lima menit, tetap hubungi dokter.
Olah Raga Wajib
Kalau anda mengalami serangan jantung, lakukan olah raga guna mempercepat pemulihan dan pencegahan lebih lanjut bagi diri anda dari serangan jantung berikutnya, demikian hasil suatu studi. Menurut beberapa peneliti Swiss pekan ini, fungsi pembuluh darah meningkat setelah empat pekan olah raga di kalangan orang yang berolah raga. Kegiatan fisik jangka panjang dan berlanjut menjadi kunci bagi pencegahan serangan jantung lain.
Tim Swiss tersebut meneliti 209 orang yang selamat dari serangan jantung guna mengukur dampak beragam jenis olah raga dan apa yang terjadi ketika orang menghentikan kegiatan fisik rutin. Semua relawan diberi tugas untuk menjalani pelatihan aerobik, olah raga ketahanan tubuh guna membina kekuatan, gabungan keduanya, atau tak berolah raga sama sekali.
Setelah empat pekan, fungsi pembuluh darah di ketiga kelompok olah raga meningkat tak peduli apa pun jenis olah raga yang mereka jalani, kata para peneliti tersebut. Tak ada peningkatan di kalangan pria dan wanita yang tak berolah raga. Para peneliti itu juga meminta sebagia relawan di dalam kelompok olah raga menghentikan kegiatan fisik. Mereka mendapati bahwa setelah satu bulan, semua manfaat positif dari olah raga sirna. (Anspek)
KORAN PAK OLES/EDISI 172/1-15 APRIL 2009
Thanks for reading Serangan Jantung Erat Kaitan Dengan Gen

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar