Home » » Setiap Tahun Dikunjungi 2.000 Orang

Setiap Tahun Dikunjungi 2.000 Orang

Desa wisata di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini baru dikunjungi antara 1.000 hingga 2.000 orang per desa per tahun. "Bahkan ada sejumlah desa wisata yang dikunjungi wisatawan kurang dari jumlah itu," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY M Tazbir.
Jumlah pengunjung sebanyak itu merupakan kondisi nyata dari keberadaan desa wisata di DIY, sehingga perlu disikapi para pengelola dengan kerja keras mempromosikan desanya. "Jadi, jangan terburu-buru menyalahkan karena wisatawan yang datang jumlahnya tidak banyak. Sebab, mendatangkan wisatawan agar mengunjungi desa wisata bukan pekerjaan mudah, dan perlu waktu," katanya.
Ia mengatakan untuk mengupayakan agar wisatawan bersedia mengunjungi desa wisata, perlu disiapkan tenaga pengelola yang handal dan memiliki kemampuan dalam hal manajemen desa wisata. "Termasuk kemampuan memasarkan dan mempromosikan desa wisata," katanya.
Tazbir mengatakan pihaknya berupaya membantu dengan program pelatihan bagi sumber daya manusia (SDM) pengelola desa wisata. Di masa mendatang, kata dia, pelatihan itu terus dikembangkan agar desa wisata menjadi alternatif kunjungan wisatawan ke daerah ini.
Namun, modal utama yang penting dalam mengelola desa wisata adalah masyarakat setempat yang mendukung desanya menjadi objek wisata. Sebab, tanpa dukungan tersebut keberadaan desa wisata tidak akan berkembang. "Di DIY saat ini ada 60 desa wisata, dan terbanyak berada di wilayah Kabupaten Sleman yang jumlahnya mencapai 40 desa," katanya.
Secara terpisah Ketua Forum Silaturahmi Insan Pariwisata (Fosipa) Indonesia, Sarbini mengatakan jumlah desa wisata di DIY terlalu banyak, sehingga sulit untuk membina dan mengembangkan menjadi objek wisata yang menarik. Idealnya jumlah desa wisata di tiap kabupaten di provinsi ini antara tiga hingga lima desa, sehingga memudahkan pembinaan dan pengembangannya.
Ia menyebut contoh di Kabupaten Sleman yang memiliki 40 desa wisata, jumlah itu terlalu banyak. "Mestinya di Kabupaten Slema paling banyak lima desa wisata, sehingga pengembangannya bisa optimal, dan bisa menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya," katanya.
Sarbini menilai desa wisata di DIY agak sulit dikembangkan, karena biasanya desa wisata dibentuk hanya untuk kepentingan sesaat ketika ada rencana wisatawan mengunjungi desa itu. "Desa wisata dibentuk hanya ikut-ikutan, dan baru dipromosikan jika akan menerima kedatangan tamu, baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus)," katanya.
Ia mengatakan desa wisata adalah desa yang umumnya dikelola warga setempat, dan suasananya masih alami serta memiliki potensi khas desa setempat yang layak ditawarkan kepada wisatawan. "Selain itu, sejumlah atraksi kesenian setempat maupun fasilitas penginapan ala desa serta potensi lainnya yang dimiliki disiapkan untuk menyambut dan memberikan layanan kepada rombongan wisatawan yang akan menginap di desa tersebut ," katanya.
KORAN PAK OLES/EDISI 172/1-15 APRIL 2009
Thanks for reading Setiap Tahun Dikunjungi 2.000 Orang

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar