Home » » Obat Generik Belum Populer

Obat Generik Belum Populer

Masyarakat Indonesia terkesan kurang menyukai obat generik, sehingga tingkat penjualan obat tersebut menurun setiap tahun. Inspektur BPPOM Ratna Rosita mengatakan itu, dalama cara Seminar Nasional dan Pameran Kesehatan yang dilaksanakan Fakultas Farmasi Universitas Padjajadjaran, di Bandung, Kamis (19/3).
Pada 2007 penjualan obat generik hanya mencapai 8,7% dari total penjualan obat. Kondisi ini bertolak belakang dengan kepopuleran obat generik di negara lain seperti Taiwan, Malaysia dan Thailand.
Tingkat belanja masyarakat Indonesia terhadap obat masih rendah. Namun hal ini menjadi peluang besar bagi tersedianya ruang yang cukup untuk perkembangan dunia industri farmasi nasional. Nilai impor untuk beberapa bahan aktif farmasi meningkat pesat selama tujuh tahun belakang ini. Pada 2007 impor bahan baku terbesar adalah antibiotik yang mencapai 86,8 juta dolar AS dari RRC dan India.
Krisis global yang sedang terjadi sangat berdampak pada sektor usaha, termasuk dunia farmasi. Hal ini disebabkan tingkat import bahan baku farmasi yang sangat besar. Guna mengurangi dampak krisi ekonomi, BPPOM akan menggunakan prinsip pool purchasing untuk meningkatkan daya tawar sehingga menurunkan harga jual obat. ‘’Indonesia harus mandiri dan tidak perlu mengimpor bahan baku obat karena Indonesia merupakan mega centre bahan bio diversity,’’ ucap Ratna.
Selain itu, BPPOM juga mengajak Perguruan Tinggi Farmasi untuk mengembangkankan produksi bahan baku yang tersedia di Indonesia. Diharapkan dunia pendidikan menghasilkan penelitian-penelitian yang berguna untuk meningkatkan kualitas obat-obatan.
KORAN PAK OLES/EDISI 172/1-15 APRIL 2009
Thanks for reading Obat Generik Belum Populer

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar