Home » » Pupuk Organik Tetap Diminati Petani

Pupuk Organik Tetap Diminati Petani

Pupuk organik yang diproduksi Kelompok Tani Ternak (KTT) Setiawan Banjar Sangging, Desa Kelating, Kerambitan Kabupaten Tabanan menembus pasar di seluruh Bali dan sangat diminati petani kebun bunga dan tanaman hias. ‘’Setiap bulan menghasilkan ratusan ton pupuk ramah lingkungan yang diolah dari limbah kotoran ternak dan limbah pertanian,’’ kata Agung Wijana, Koordinator Lapangan Kelompok Ternak di Denpasar, Minggu (29/3)
Limbah yang tadinya dibuang peternak kini jadi mata dagangan yang bernilai ekonomis karena setiap bulan dapat diproduksi sekitar 150 ton pupuk organik. Pupuk kemasan 15 kg dijual Rp 15.000 (Rp 1000/1kg) atau Rp 150 juta sebulan. ‘’Usaha ini saya rintis sejak pase awal munculnya krisis ekonomi global yakni setelah di-PHK sebagai karyawan pada sebuah hotel di Nusa Dua. Ternyata, usaha produksi pupuk mampu memberikan nilai ekonomis bagi peternak,’’ ujarnya.
Kelompok yang beranggotakan 20 orang memelihara ratusan ekor sapi yang dipusatkan dalam satu lokasi, kotorannya diolah sedemikian rupa mampu memberikan penghasilan tambahan yang lumayan. Secara kasar penjualan pupuk setiap hari Rp 5 juta di luar penghasilan tambahan penggemukan sapi.
Jika ditangani secara sungguh-sungguh, sektor peternakan di Bali mempunyai prospek yang sangat baik, tidak kalah dengan bidang pariwisata. ‘’Saya telah membuktikan hal itu. Begitu di-PHK di hotel langsung kembali ke desa untuk mengembangkan peternakan sapi yang hasilnya lumayan bagus,’’ tutur Wijana.
Kelompok yang diketuai I Gusti Agung Budiana itu, produksi pupuk kandang dengan memanfaatkan limbah ternak anggota kelompok juga membeli kotoran sapi dan kotoran ayam. Untuk pemasaran, pupuk ramah lingkungan itu sudah merambah sejumlah kabupaten di Bali, termasuk pedagang tanaman hias Kota Denpasar.
KORAN PAK OLES/EDISI 172/1-15 APRIL 2009
Thanks for reading Pupuk Organik Tetap Diminati Petani

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar