Oleh: Wayan Nita
Kegemukan (o
besitas) menjadi masalah serius bagi kebanyakan kaum wanita, --remaja maupun dewasa. Karena itu, banyak tempat kebugaran tubuh di kota-kota besar menjadi media alternatif bagi ‘’pasien’’ obesitas untuk memperbaiki tubuh agar kembali tampil ideal. Tidak jarang, bila cara instan ditempuh agar badan cepat kurus, termasuk over diet. Meski banyak korban berjatuhan akibat salah diet dan minum obat, tetapi masih ada yang setia melakukan.
Berbeda dengan Ni Komang Rai. Gadis berusia 20 tahun ini tidak akan tergiur untuk menjadi cepat kurus dengan obat pelangsing. Malahan, Komang Rai tetap mempertahankan badannya yang tambun hingga duduk di bangku SMP. Hanya saja, di sekolah dirinya merasa minder dan lebih banyak menutup diri karena diolok-olok teman-teman seperjuangan. Melihat gejala itu, ibunya coba membangkitkan lagi semangat Komang Rai untuk hidup seperti seorang manusia normal. Dan motivasi ibunya berhasil membuat Komang Rai membuka diri dalam pergaulan.
Bahkan saat ini pujianlah yang menjadi santapan saban hari. Komang Rai yang kini sedang menyelesaikan kuliah di PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) Denpasar, bisa kurus tanpa obat. Salah satu cara menguruskan badan, cuma mengatur pola makan dan olah raga. Meski tidak olah raga seperti senam atau fitness tapi Komang Rai sukses membentuk
tubuh yang ideal dengan terus melakukan pola hidup sehat.
Belakangan gadis yang suka ngemil ini sudah mulai olah raga seperti lari pagi atau sore hari. Kegiatan itu, menurut Komang Rai dilakukan di lapangan Pegok Denpasar. ‘’Masuk kuliah juga cukup jalan kaki karena kampus hanya di depan kos. Untuk ngemil tetap tak bisa dipisahkan di rutinitasnya setiap hari.
Meski begitu, cewek berambut panjang ini tetap tahu diri. Jika sudah lewat jam enam malam kegiatan ngemil dihentikan. Begitu juga dengan makan malam, tidak boleh lebih dari jam enam. “Kalau lapar cukup makan buah. Tapi jika tidak ada buah bisa diganti roti. Itupun harus dimakan dua jam sebelum tidur,” urai Jegeg sapaan akrab Komang Rai.
Pengecekan kesehatan untuk program diet tidak pernah dijalani. ‘’Bukannya tidak mau, tapi dengan pola hidup sehat saya jalani selama ini cukup berhasil tanpa bantuan ahli gizi. Sakit parah bahkan demam dan influenza saja tidak pernah. Hanya kadang sulit mengendalikan diri untuk ngemil dan jajan makanan di warung seperti bakso dan mie ayam. Kalau tidak punya uang baru saya tidak jajan dan ngemil,” tutup Jegeg mengumbar tawa.
Kegemukan (o
.jpg)
Berbeda dengan Ni Komang Rai. Gadis berusia 20 tahun ini tidak akan tergiur untuk menjadi cepat kurus dengan obat pelangsing. Malahan, Komang Rai tetap mempertahankan badannya yang tambun hingga duduk di bangku SMP. Hanya saja, di sekolah dirinya merasa minder dan lebih banyak menutup diri karena diolok-olok teman-teman seperjuangan. Melihat gejala itu, ibunya coba membangkitkan lagi semangat Komang Rai untuk hidup seperti seorang manusia normal. Dan motivasi ibunya berhasil membuat Komang Rai membuka diri dalam pergaulan.
Bahkan saat ini pujianlah yang menjadi santapan saban hari. Komang Rai yang kini sedang menyelesaikan kuliah di PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) Denpasar, bisa kurus tanpa obat. Salah satu cara menguruskan badan, cuma mengatur pola makan dan olah raga. Meski tidak olah raga seperti senam atau fitness tapi Komang Rai sukses membentuk
.jpg)
Belakangan gadis yang suka ngemil ini sudah mulai olah raga seperti lari pagi atau sore hari. Kegiatan itu, menurut Komang Rai dilakukan di lapangan Pegok Denpasar. ‘’Masuk kuliah juga cukup jalan kaki karena kampus hanya di depan kos. Untuk ngemil tetap tak bisa dipisahkan di rutinitasnya setiap hari.
Meski begitu, cewek berambut panjang ini tetap tahu diri. Jika sudah lewat jam enam malam kegiatan ngemil dihentikan. Begitu juga dengan makan malam, tidak boleh lebih dari jam enam. “Kalau lapar cukup makan buah. Tapi jika tidak ada buah bisa diganti roti. Itupun harus dimakan dua jam sebelum tidur,” urai Jegeg sapaan akrab Komang Rai.
Pengecekan kesehatan untuk program diet tidak pernah dijalani. ‘’Bukannya tidak mau, tapi dengan pola hidup sehat saya jalani selama ini cukup berhasil tanpa bantuan ahli gizi. Sakit parah bahkan demam dan influenza saja tidak pernah. Hanya kadang sulit mengendalikan diri untuk ngemil dan jajan makanan di warung seperti bakso dan mie ayam. Kalau tidak punya uang baru saya tidak jajan dan ngemil,” tutup Jegeg mengumbar tawa.
(Keterangan foto: Senam bersama: Kegiatan olahraga bersama rutin setiap minggu menyehatkan jantung dan menjadi sarana refreshing. Tampak karyawan sebuah perusahaan swasta menggelar senam kebugaran bersama di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar.)
0 komentar:
Posting Komentar