Belajar Aplikasi Teknologi Terbaru
Oleh: Agus Salam
Otomotif merupakan salah satu bidang industri dan bisnis yang paling banyak menyerap tenaga kerja terampil. Perkembangan teknologi otomotif roda dua dan roda empat di Indonesia sangat cepat sehingga dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) untuk mengimbangi kemajuan teknologi tersebut, terutama SDM untuk merawat kendaraan tersebut. Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Jakarta telah berupaya mencetak tenaga profesional dengan penguasaan teknologi otomotif yang handal.
Agar lulusannya bisa masuk bursa kerja industri, ISTN menjalin kemitraan dengan agen tunggal pemegang merk (ATPM) otomotif yang ada di Indonesia. Salah satunya ATPM Suzuki. “Kita memperoleh bantuan mesin-mesin, instruktur dan sarana praktek dan teori lainnya dari Suzuki. Dengan ini, kami dari perguruan tinggi dapat menyiapkan lulusan yang siap pakai di industri,’’ kata Purek IV Bidang Kerjasama dan Afiliasi Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Ir M Hamdani, M Eng.
Menurut Hamdani, ISTN membuat program diploma tiga bekerjasama dengan Suzuki Indomobil Internasional, mengantisipasi tantangan tersebut dalam bentuk penyediaan fasilitas pendidikan, yaitu bengkel otomotif. Ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Suzuki Indomobil. Untuk saat ini bengkel masih digunakan untuk keperluan akademis. Namun untuk ke depannya bengkel ini diharapkan dapat digunakan sebagai fasilitas kursus-kursus untuk umum.
Sedang tenaga-tenaga pengajar atau instruktur yang mendukung terlaksananya pelatihan ini adalah sarjana teknik mesin yang telah mendapat training di PT Indomobil Suzuki Internasional. Kurikulum, jelas Hamdani, meliputi program ‘mekanik dasar’ dengan materi 100% praktek yaitu teknik otomotif, alat ukur dan komponen R2, sistem kelistrikan dan tune up. Sedang kurikulum ‘mekanik handal’ (program 3 bulan) dengan materi 20% teori dan 80% praktek yaitu teknik otomotif, teknologi bahan, analisis kerusakan Kewirausahaan, bahan bakar dan pelumas, alat ukur dan komponen, sistem kelistrikan, tune up, ovel houl dan trouble shooting.
Soebronto Laras, Presdir PTIMNI mengatakan, Pusat Pendidikan dan Latihan ISTN ini memang untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam bidang otomotif. Ia berharap semakin banyak tenaga-tenaga trampil daerah yang bisa dimanfaatkan oleh jaringan Suzuki atau pun melakukan wiraswasta. Terutama dalam usaha perbengkelan motor dan mobil. Tentunya akan meningkatkan perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
‘’Upaya Suzuki mengandeng perguruan tinggi dalam mendirikan Pusdiklat ini adalah untuk memperoleh tenaga siap pakai yang mengikuti perkembangan teknologi otomotif mutakhir.Pengusaha atau pelaku bisnis dan industri otomotif mengandalkan aplikasi teknologi terbaru agar bisa bersaing merebut hati konsumen. Kondisi ini tentu saja agak susah diikuti perguruan tinggi. Salah satu cara saling menguntungkan, baik perguruan tinggi atau lembaga pendidikan, masyarakat setempat maupun Suzuki dan dealernya sebagai pelaku bisnis, adalah mengandeng lembaga pendidik dan perguruan tinggi,’’ jelasnya.
Oleh: Agus Salam
Otomotif merupakan salah satu bidang industri dan bisnis yang paling banyak menyerap tenaga kerja terampil. Perkembangan teknologi otomotif roda dua dan roda empat di Indonesia sangat cepat sehingga dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) untuk mengimbangi kemajuan teknologi tersebut, terutama SDM untuk merawat kendaraan tersebut. Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Jakarta telah berupaya mencetak tenaga profesional dengan penguasaan teknologi otomotif yang handal.
Agar lulusannya bisa masuk bursa kerja industri, ISTN menjalin kemitraan dengan agen tunggal pemegang merk (ATPM) otomotif yang ada di Indonesia. Salah satunya ATPM Suzuki. “Kita memperoleh bantuan mesin-mesin, instruktur dan sarana praktek dan teori lainnya dari Suzuki. Dengan ini, kami dari perguruan tinggi dapat menyiapkan lulusan yang siap pakai di industri,’’ kata Purek IV Bidang Kerjasama dan Afiliasi Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Ir M Hamdani, M Eng.
Menurut Hamdani, ISTN membuat program diploma tiga bekerjasama dengan Suzuki Indomobil Internasional, mengantisipasi tantangan tersebut dalam bentuk penyediaan fasilitas pendidikan, yaitu bengkel otomotif. Ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Suzuki Indomobil. Untuk saat ini bengkel masih digunakan untuk keperluan akademis. Namun untuk ke depannya bengkel ini diharapkan dapat digunakan sebagai fasilitas kursus-kursus untuk umum.
Sedang tenaga-tenaga pengajar atau instruktur yang mendukung terlaksananya pelatihan ini adalah sarjana teknik mesin yang telah mendapat training di PT Indomobil Suzuki Internasional. Kurikulum, jelas Hamdani, meliputi program ‘mekanik dasar’ dengan materi 100% praktek yaitu teknik otomotif, alat ukur dan komponen R2, sistem kelistrikan dan tune up. Sedang kurikulum ‘mekanik handal’ (program 3 bulan) dengan materi 20% teori dan 80% praktek yaitu teknik otomotif, teknologi bahan, analisis kerusakan Kewirausahaan, bahan bakar dan pelumas, alat ukur dan komponen, sistem kelistrikan, tune up, ovel houl dan trouble shooting.
Soebronto Laras, Presdir PTIMNI mengatakan, Pusat Pendidikan dan Latihan ISTN ini memang untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dalam bidang otomotif. Ia berharap semakin banyak tenaga-tenaga trampil daerah yang bisa dimanfaatkan oleh jaringan Suzuki atau pun melakukan wiraswasta. Terutama dalam usaha perbengkelan motor dan mobil. Tentunya akan meningkatkan perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
‘’Upaya Suzuki mengandeng perguruan tinggi dalam mendirikan Pusdiklat ini adalah untuk memperoleh tenaga siap pakai yang mengikuti perkembangan teknologi otomotif mutakhir.Pengusaha atau pelaku bisnis dan industri otomotif mengandalkan aplikasi teknologi terbaru agar bisa bersaing merebut hati konsumen. Kondisi ini tentu saja agak susah diikuti perguruan tinggi. Salah satu cara saling menguntungkan, baik perguruan tinggi atau lembaga pendidikan, masyarakat setempat maupun Suzuki dan dealernya sebagai pelaku bisnis, adalah mengandeng lembaga pendidik dan perguruan tinggi,’’ jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar