Oleh: Heni Kurniawati
Tenaga siap kerja yang terampil sangat dibutuhkan sektor usaha apa pun. PT Ibu Jero berupaya memenuhi kebutuhan tersebut dengan prinsip SIGAP (Siaga Inisiatif Gesit Aktif dan Produktif). Walhasil, para anak didiknya berhasil menembus pasar kerja.
Sebelas tahun lalu, Dewa Putu Suyasa, SPd. mendirikan bidang jasa pelatihan, penempatan, dan pengelolaan tenaga kerja di Gianyar bernama “Yayasan Sayang Ibu”. Tenaga kerja yang ditangani meliputi baby sitter, pembantu rumah tangga (PRT), security, office boy, dan lainnya. Karena tuntutan pengelolaan dan layanan jasa yang meningkat, yayasan ini melebarkan sayap menjadi manajemen CV Ibu Jero yang berlokasi di Jl Suli No 74 dan Jl Trijata No 65, Denpasar. Selanjutnya berganti nama lagi menjadi PT Ibu Jero.
Selain menyediakan tenaga outsourcing, terdapat pelatihan bagi tenaga baby sitter, LPB (Lembaga Pelatihan Baby Sitter) Ibu Jero yang menawarkan berbagai jenis pelatihan dan pembekalan dasar. Teori dan praktek diberikan para pengajar yang terdiri dari praktisi, bidan, perawat, dan psikolog anak serta menjalin kerjasama dengan instansi kesehatan. Cara pendekatan psikologis anak dan bahasa Inggris pun diberikan sesuai kurikulum pendidikan baby sitter. ‘’Kurikulum kami simpel dan berbasis menyeluruh, mendapat sertifikat, dan langsung kerja,” terang Suyasa. Selama pelatihan, keperluan makan dan tempat tinggal ditanggung PT Ibu Jero.
Profesionalitas diterapkan mulai ruang belajar yang hanya diisi 5 orang siswa berseragam lengkap. Kriteria dan kode etik baby sitter ditekankan pula dengan keahlian merawat anak dan ketrampilan pribadi. Yang utama, imbuh Suyasa, peserta didik mampu merawat, membina, dan mendidik hubungan antara anak dan ibunya. Ternyata, semua biaya pelatihan yang berlangsung intensif selama 2-4 minggu ini gratis. PT Ibu Jero tidak lepas tangan pada karir alumninya. Perusahaan ini memperluas jaringan kerjanya di berbagai ruang sosial seperti rumah tangga kelas menengah dan hotel. Usaha ini pun mampu menyerap tenaga kerja yang kurang terampil dari kelas pendidikan SMP berusia maksimal 35 tahun.
Tenaga siap kerja yang terampil sangat dibutuhkan sektor usaha apa pun. PT Ibu Jero berupaya memenuhi kebutuhan tersebut dengan prinsip SIGAP (Siaga Inisiatif Gesit Aktif dan Produktif). Walhasil, para anak didiknya berhasil menembus pasar kerja.
Sebelas tahun lalu, Dewa Putu Suyasa, SPd. mendirikan bidang jasa pelatihan, penempatan, dan pengelolaan tenaga kerja di Gianyar bernama “Yayasan Sayang Ibu”. Tenaga kerja yang ditangani meliputi baby sitter, pembantu rumah tangga (PRT), security, office boy, dan lainnya. Karena tuntutan pengelolaan dan layanan jasa yang meningkat, yayasan ini melebarkan sayap menjadi manajemen CV Ibu Jero yang berlokasi di Jl Suli No 74 dan Jl Trijata No 65, Denpasar. Selanjutnya berganti nama lagi menjadi PT Ibu Jero.
Selain menyediakan tenaga outsourcing, terdapat pelatihan bagi tenaga baby sitter, LPB (Lembaga Pelatihan Baby Sitter) Ibu Jero yang menawarkan berbagai jenis pelatihan dan pembekalan dasar. Teori dan praktek diberikan para pengajar yang terdiri dari praktisi, bidan, perawat, dan psikolog anak serta menjalin kerjasama dengan instansi kesehatan. Cara pendekatan psikologis anak dan bahasa Inggris pun diberikan sesuai kurikulum pendidikan baby sitter. ‘’Kurikulum kami simpel dan berbasis menyeluruh, mendapat sertifikat, dan langsung kerja,” terang Suyasa. Selama pelatihan, keperluan makan dan tempat tinggal ditanggung PT Ibu Jero.
Profesionalitas diterapkan mulai ruang belajar yang hanya diisi 5 orang siswa berseragam lengkap. Kriteria dan kode etik baby sitter ditekankan pula dengan keahlian merawat anak dan ketrampilan pribadi. Yang utama, imbuh Suyasa, peserta didik mampu merawat, membina, dan mendidik hubungan antara anak dan ibunya. Ternyata, semua biaya pelatihan yang berlangsung intensif selama 2-4 minggu ini gratis. PT Ibu Jero tidak lepas tangan pada karir alumninya. Perusahaan ini memperluas jaringan kerjanya di berbagai ruang sosial seperti rumah tangga kelas menengah dan hotel. Usaha ini pun mampu menyerap tenaga kerja yang kurang terampil dari kelas pendidikan SMP berusia maksimal 35 tahun.
0 komentar:
Posting Komentar