Kekurangan kronis vitamin D mungkin menjadi penyebab sakit jantung, tekanan darah tinggi dan sindrom metabolis, demikian hasil suatu studi baru. Kekurangan sinar matahari selama musim dingin mungkin menghilangkan tingkat vitamin D di dalam tubuh dan membahayakan kesehatan jantung dan pembuluh darah, demikian studi yang dilaksanakan oleh peneliti di Marcella Niehoff School of Nursing di Loyola University di Chicago. Tubuh memerlukan sinar matahari untuk menghasilkan vitamin D, tapi proses itu melambat pada musim dingin akibat kurangnya sinar matahari dan orang lebih banyak berada di dalam ruangan.
Para peneliti mengkaji sejumlah studi yang berhubungan dengan kekurangan vitamin D hingga sakit jantung. Studi itu menyatakan rata-rata penyakit jantung parah atau kematian mungkin 30%-50% lebih tinggi pada pasis sakit jantung yang tak mendapat sinar matahari.
Makanan saja tak cukup untuk mempertahankan tingkat vitamin D, kata studi tersebut. Pilihan perawatan, seperti vitamin D2 atau D3, mungkin mengurangi resiko sakit jantung parah atau kematian. Tingkat yang dianjurkan untuk tubuh ialah 30-60ng/mL dari 25 (OH) vitamin D. ‘’Kebanyakan dokter tidak secara rutin memeriksa kekurangan vitamin D. Namun, sebagian besar ahli akan sepakat bahwa orang dewasa yang beresiko menderita sakit jantung dan orang lain yang mengalami kelelahan, nyeri sendi, atau depresi mesti mengukur tingkat vitamin D mereka,’’ kata penulis studi tersebut Sue Penckofer. Studi itu disiarkan dalam jurnal Circulation, terbitan November.
Koran Pak Oles/Edisi 164/Desember 2008
Para peneliti mengkaji sejumlah studi yang berhubungan dengan kekurangan vitamin D hingga sakit jantung. Studi itu menyatakan rata-rata penyakit jantung parah atau kematian mungkin 30%-50% lebih tinggi pada pasis sakit jantung yang tak mendapat sinar matahari.
Makanan saja tak cukup untuk mempertahankan tingkat vitamin D, kata studi tersebut. Pilihan perawatan, seperti vitamin D2 atau D3, mungkin mengurangi resiko sakit jantung parah atau kematian. Tingkat yang dianjurkan untuk tubuh ialah 30-60ng/mL dari 25 (OH) vitamin D. ‘’Kebanyakan dokter tidak secara rutin memeriksa kekurangan vitamin D. Namun, sebagian besar ahli akan sepakat bahwa orang dewasa yang beresiko menderita sakit jantung dan orang lain yang mengalami kelelahan, nyeri sendi, atau depresi mesti mengukur tingkat vitamin D mereka,’’ kata penulis studi tersebut Sue Penckofer. Studi itu disiarkan dalam jurnal Circulation, terbitan November.
Koran Pak Oles/Edisi 164/Desember 2008
0 komentar:
Posting Komentar