Pasarkan Produk Biotor
Oleh: Putu Wirnata
Indonesia telah menjadi pasar berbagai produk otomotif, termasuk pemasaran berbagai jenis oli pelumas mesin. Penjualan kendaraan bermotor yang meningkat setiap tahun dilihat sebagai peluang besar menciptakan jaringan pemasaran produk teknologi pengirit BBM yang diproduksi PT Pak Oles & Biotor Technology.
Optimisme tersebut menginspirasi Kepala Unit Banyuwangi Adi Yusmara untuk fokus menggarap pasar Biotor di Banyuwangi dan sekitarnya. Ia menugaskan team leader (TL) untuk menugaskan SPG memperkenalkan produk teknologi pengirit BBM yaitu Spontan Power, Kudo (vitamin BBM) dan Hexon (vitamin oli mesin) ke Organda (organisasi angkutan daerah) Banyuwangi, nelayan, dan bengkel otomotif. Spontan Power, misalnya, sebagai produk penghemat BBM dapat digunakan untuk semua jenis kendaraan roda dua dan empat, termasuk mesin genset maupun mesin spead boat yang digunakan para nelayan dalam menangkap ikan.
Alhasil, penjualan produk Biotor di Banyuwangi mencapai 7%, Ramuan Pak Oles 49% dan sisanya aneka produk madu racikan Pak Oles 30%. Pada bulan Ramadhan lalu, penjualan produk Biotor sempat tembus angka 60%. Karena itu Adi Yusmara yakin penjualan produk Tri Biotor bakal meningkat di unit pemasaran yang dipimpinnya.
Meski diakui suami I Kadek Suti ini, tantangan terbesar adalah rekrutmen SDM. Adi terus memotivasi SPG dan TL untuk perdalam pengetahuan soal manfaat dan khasiat berbagai produk Ramuan Pak Oles termasuk produk Biotor.
“Selain informasi produk lewat Koran Pak Oles dan Montorku, kami juga memasang iklan di radio dan memberikan kuis berhadiah untuk menarik minat konsumen,” ungkap pria yang merintis karir sebagai SPG Pak Oles pada tahun 2000. Saat ini, unit Banyuwangi memiliki 33 SPG yang dipandu 5 team leader (TL), 3 konter Ramuan Pak Oles/Biotor dan seorang salesman. “Setiap hari, kami menyiapkan tiga mobil untuk mendukung pemasaran tim SPG yang didampingi TL,” ujar ayah satu anak.
KPO/EDISI 164/DESEMBER 2008
Oleh: Putu Wirnata
Indonesia telah menjadi pasar berbagai produk otomotif, termasuk pemasaran berbagai jenis oli pelumas mesin. Penjualan kendaraan bermotor yang meningkat setiap tahun dilihat sebagai peluang besar menciptakan jaringan pemasaran produk teknologi pengirit BBM yang diproduksi PT Pak Oles & Biotor Technology.
Optimisme tersebut menginspirasi Kepala Unit Banyuwangi Adi Yusmara untuk fokus menggarap pasar Biotor di Banyuwangi dan sekitarnya. Ia menugaskan team leader (TL) untuk menugaskan SPG memperkenalkan produk teknologi pengirit BBM yaitu Spontan Power, Kudo (vitamin BBM) dan Hexon (vitamin oli mesin) ke Organda (organisasi angkutan daerah) Banyuwangi, nelayan, dan bengkel otomotif. Spontan Power, misalnya, sebagai produk penghemat BBM dapat digunakan untuk semua jenis kendaraan roda dua dan empat, termasuk mesin genset maupun mesin spead boat yang digunakan para nelayan dalam menangkap ikan.
Alhasil, penjualan produk Biotor di Banyuwangi mencapai 7%, Ramuan Pak Oles 49% dan sisanya aneka produk madu racikan Pak Oles 30%. Pada bulan Ramadhan lalu, penjualan produk Biotor sempat tembus angka 60%. Karena itu Adi Yusmara yakin penjualan produk Tri Biotor bakal meningkat di unit pemasaran yang dipimpinnya.
Meski diakui suami I Kadek Suti ini, tantangan terbesar adalah rekrutmen SDM. Adi terus memotivasi SPG dan TL untuk perdalam pengetahuan soal manfaat dan khasiat berbagai produk Ramuan Pak Oles termasuk produk Biotor.
“Selain informasi produk lewat Koran Pak Oles dan Montorku, kami juga memasang iklan di radio dan memberikan kuis berhadiah untuk menarik minat konsumen,” ungkap pria yang merintis karir sebagai SPG Pak Oles pada tahun 2000. Saat ini, unit Banyuwangi memiliki 33 SPG yang dipandu 5 team leader (TL), 3 konter Ramuan Pak Oles/Biotor dan seorang salesman. “Setiap hari, kami menyiapkan tiga mobil untuk mendukung pemasaran tim SPG yang didampingi TL,” ujar ayah satu anak.
KPO/EDISI 164/DESEMBER 2008
0 komentar:
Posting Komentar