Home » » Petani Masih Keluhkan Harga Pupuk

Petani Masih Keluhkan Harga Pupuk

Malang
Para petani di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, mulai mengeluhkan tingginya harga pupuk yang dijual eceran dengan harga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Salah seorang petani di Kecamatan Dau, Samiun, Sabtu (8/11) mengakui, selain harga di atas HET, ketersediaan berbagai jenis pupuk apalagi yang bersubsidi sangat sulit didapatkan. ‘’Harga pupuk urea sekarang rata-rata Rp 170 ribu sampai Rp180 ribu per kuintal padahal harga normal sekitar Rp 110 ribu per kuintal, jenis ZA seharga Rp 140 ribu per kuintal dan TSP seharga Rp 150 ribu sampai Rp 175 ribu," katanya di Malang.
Ketika musim taman, sebut Samiun, harga pupuk sangat mahal dan sulit diperoleh bahkan harus berburu ke kecamatan-kecamatan lain, tetapi ketika musim panen ketersediaan pupuk cukup melimpah. Pemilik beberapa petak sawah di Kota Malang itu mengatakan, dirinya sering mengalami kerugian jutaan rupiah, karena hasil panen yang diperoleh tidak mampu menutup biaya produksi.
Kadis Pertanian Kabupaten Malang, Purwanto mengakui, suplai pupuk bersubsidi di daerah tersebut, tidak mencukupi kebutuahn petani, disbanding luas lahan dengan ketersediaan pupuk. Mulai tahun 2009, Pemkab Malang siap perketat distribusi pupuk bersubsidi bagi petani dan yang berhak mendapatkan pupuk subsidi hanya petani yang memiliki lahan maksimal dua hektar dan distribusi pupuk hanya melalui kelompok tani.
Senada dengan Purwanto, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang, Syakur Kullu mengatakan, sesuai aturan baru dan mulai berlaku tahun 2009, pihaknya hanya prioritas pupuk bersubsidi bagi para petani yang terdata. "Dalam waktu dekat ini kami akan melakukan pendataan secara menyeluruh, nama-nama petani yang telah terdaftar di tingkat pengecer (penjual pupuk) yang ada di daerah ini," katanya.
Menurut Syakur, distribusi pupuk bersubsidi itu langsung ditangani kelompok tani dan diharapkan mampu memotong mata rantai distribusi sehingga petani bisa mendapat pupuk dengan harga yang wajar.
KPO/EDISI 163/NOVEMBER 2008
Thanks for reading Petani Masih Keluhkan Harga Pupuk

0 komentar:

Posting Komentar