Home » » Penyulingan Minyak Tradisional Digagas Jadi Obyek Wisata

Penyulingan Minyak Tradisional Digagas Jadi Obyek Wisata

Penyulingan minyak secara tradisional di lokasi penambangan minyak mentah (crude oil)Bojonegoro, Jawa Timur, digagas bisa dikembangkan menjadi obyek wisata. "Menjadikan kawasan ladang minyak di Bojonegoro sebagai obyek wisata, merupakan salah satu solusi pemecahan berlarutnya sengketa pengelolaan minyak mentah di sini," kata seorang pemilik sumur minyak mentah di Desa Hargomulyo Kecamatan Kedewan, Djoni Sumartono di lokasi ladang sumur minyak peninggalan Belanda itu.
Djoni menjelaskan, ladang minyak mentah di Desa Hargomulyo, Wonocolo dan Beji di Kecamatan Kedewan, seharinya mampu memproduksi minyak mentah 30 kiloliter dari 40 buah sumur.
Dengan dilegalkannya penyulingan minyak mentah dan menjadikan kawasan ladang minyak menjadi obyek wisata, akan semakin meningkatkan perekonomian masyarakat di kawasan ladang minyak di Bojonegoro itu.
Adanya penyulingan minyak mentah dalam dua tahun terakhir, orang luar dari Jakarta juga Surabaya mulai berdatangan ingin melihat proses penyulingan minyak secara tradisional.
Bagi orang luar, penyulingan tradisional dianggap unik, karena prosesnya. Sebuah drum yang berisi minyak mentah, cukup dibakar yang sebelumnya ditimbun tanah.
"Proses pembakaran berlangsung tiga jam," katanya. Setiap sulingan satu drum minyak mentah, yang pertama keluar premium warna putih 10 liter , menyusul kemudian minyak tanah dan solar yang biasanya dicampur menjadi 150 liter.
Menurut Djoni, kalau memang Pemkab Bojonegoro merekomendasi kawasan ladang minyak mentah tersebut menjadi kawasan obyek wisata, tetap dibutuhkan penataan agar penyulingan bisa dilakukan dengan tertib dan rapi.
Disamping itu, pengunjung kawasan itu, di sepanjang perjalanan bisa melihat pemandangan kawasan hutan jati sebelum mencapai kawasan ladang minyak mentah. "Pulangnya mereka bisa membawa oleh-oleh minyak sulingan tradisional," katanya menjelaskan.
Selain disuling, produksi minyak mentah lainnya di kawasan itu tetap harus disetorkan kepada Pertamina Cepu.
Berdasarkan peta peninggalan Belanda, jumlah sumur minyak mentah di Desa Wonocolo dan Hargomulyo, diperkirakan mencapai 250 buah sumur dan di Desa Beji sekitar 25 buah sumur.
KPO/EDISI 164/DESEMBER 2008
Thanks for reading Penyulingan Minyak Tradisional Digagas Jadi Obyek Wisata

0 komentar:

Posting Komentar