OLEH: AGUS SALAM
Secara rutin, Pemkot Jakarta Selatan memberikan pembinaan kepada aparat pemerintah untuk meningkatkan kualitas di bidang lingkungan hidup. Belum lama ini, digelar workshop tentang Peningkatan Kualitas Aparat dan Stakeholder di Bidang Lingkungan Hidup. Salah satu materi yang diberikan adalah mengolah sampah yang menyita perhatian luas dari aparat kelurahan, ibu-ibu PKK dan semua kepala sekolah se-Jakarta Selatan.
Workshop sehari itu digelar di Gedung Karang Taruna RW 03 Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan. Selama ini Karang Taruna RW 03 Kelurahan Rawajati serius mengolah sampah dengan membuat pupuk organik. Bahkan di lokasi itu dirintis pelatihan budidaya tanaman hias, pembuatan pupuk organik dan tanaman obat.
‘’Banyak aparat pemerintahan dan masyarakat yang studi banding tentang cara mengatasi sampah rumah tangga. Karena itu kita menawarkan pelatihan membuat pupuk organik dengan teknologi EM,’’ kata Pengelola Gedung Karang Taruna Rawajati, Supardi.
Slamet, salah seorang praktisi pengolahan sampah dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta mengatakan, pengelolaan sampah menjadi bokashi atau pupuk organik merupakan solusi alternatif di sebuah daerah perkotaan. Pembuatan bokashi yang paling cocok adalah dengan mikroba pengurai. ‘’Ada display mikroba pengurai dari PT Songgolangit yang bermerek EM4. Ini bisa menjadi rujukan membuat kompos,’’ katanya.
Secara sepintas, pengolahan sampah kota sebenarnya menjadi sebuah pekerjaan termudah. Meski begitu, secara riil kasus-kasus sampah di kota-kota besar sangat rumit untuk diatasi.
KPO/EDISI 163/NOVEMBER 2008
Secara rutin, Pemkot Jakarta Selatan memberikan pembinaan kepada aparat pemerintah untuk meningkatkan kualitas di bidang lingkungan hidup. Belum lama ini, digelar workshop tentang Peningkatan Kualitas Aparat dan Stakeholder di Bidang Lingkungan Hidup. Salah satu materi yang diberikan adalah mengolah sampah yang menyita perhatian luas dari aparat kelurahan, ibu-ibu PKK dan semua kepala sekolah se-Jakarta Selatan.
Workshop sehari itu digelar di Gedung Karang Taruna RW 03 Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan. Selama ini Karang Taruna RW 03 Kelurahan Rawajati serius mengolah sampah dengan membuat pupuk organik. Bahkan di lokasi itu dirintis pelatihan budidaya tanaman hias, pembuatan pupuk organik dan tanaman obat.
‘’Banyak aparat pemerintahan dan masyarakat yang studi banding tentang cara mengatasi sampah rumah tangga. Karena itu kita menawarkan pelatihan membuat pupuk organik dengan teknologi EM,’’ kata Pengelola Gedung Karang Taruna Rawajati, Supardi.
Slamet, salah seorang praktisi pengolahan sampah dari Universitas Nasional (Unas) Jakarta mengatakan, pengelolaan sampah menjadi bokashi atau pupuk organik merupakan solusi alternatif di sebuah daerah perkotaan. Pembuatan bokashi yang paling cocok adalah dengan mikroba pengurai. ‘’Ada display mikroba pengurai dari PT Songgolangit yang bermerek EM4. Ini bisa menjadi rujukan membuat kompos,’’ katanya.
Secara sepintas, pengolahan sampah kota sebenarnya menjadi sebuah pekerjaan termudah. Meski begitu, secara riil kasus-kasus sampah di kota-kota besar sangat rumit untuk diatasi.
KPO/EDISI 163/NOVEMBER 2008
0 komentar:
Posting Komentar