Sleman
Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menempuh cara dengan membeli gabah dari petani untuk mewujudkan ketahanan pangan di kabupaten ini serta penyaluran dana pendamping bagi penguatan modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEP). "Guna mendukung upaya ketahanan pangan di Sleman, pemkab telah menyalurkan Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (DPM LUEP) untuk membeli gabah maupun beras petani dengan dana dari APBN 2003, 2004, 2005 dan 2008," kata Bupati Sleman, Ibnu Subiyanto, Senin (3/11).
Kegiatan tersebut, sebut Ibnu, mendapat respon positif dari pengelola LUEP dan kelompok tani di daerah itu, dan telah ditindaklanjuti dengan pendampingan DPM LUEP dari APBD Sleman senilai Rp 400 juta pada 2003, dan Rp 800 juta pada 2004 dan 2005. ‘’Kegiatan lain yang juga dilakukan Pemkab Sleman untuk mendukung ketahanan pangan adalah Pengembangan Sistem Tunda Jual. Sejak 2003 telah dikucurkan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Sistem Tunda Jual, dan hingga 2007 BLM yang dikucurkan mencapai Rp 764 juta," katanya.
Sharing kontribusi Pemkab Sleman dalam menjembatani pendampingan LUEP dan BLM Sistem Tunda Jual juga meningkat pada enam tahun terakhir. Pada 2005 kontribusi pemkab mencapai Rp875juta, pada 2006 senilai Rp 1,049 miliar, dan pada 2007 senilai Rp 1,110 miliar. ‘’Pemkab Sleman telah memfasilitasi berbagai kegiatan koordinasi maupun operasional yang dilaksanakan dinas teknis dalam rangka akselerasi perwujudan ketahanan pangan wilayah yang meliputi aspek ketersediaan pangan, aspek distribusi pangan, aspek konsumsi pangan maupun aspek kewaspadaan pangan,’’ kata Ketua Dewan Bimbingan Massal Ketahanan Pangan Kabupaten Sleman ini.
KPO/EDISI 163/NOVEMBER 2008
Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menempuh cara dengan membeli gabah dari petani untuk mewujudkan ketahanan pangan di kabupaten ini serta penyaluran dana pendamping bagi penguatan modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEP). "Guna mendukung upaya ketahanan pangan di Sleman, pemkab telah menyalurkan Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (DPM LUEP) untuk membeli gabah maupun beras petani dengan dana dari APBN 2003, 2004, 2005 dan 2008," kata Bupati Sleman, Ibnu Subiyanto, Senin (3/11).
Kegiatan tersebut, sebut Ibnu, mendapat respon positif dari pengelola LUEP dan kelompok tani di daerah itu, dan telah ditindaklanjuti dengan pendampingan DPM LUEP dari APBD Sleman senilai Rp 400 juta pada 2003, dan Rp 800 juta pada 2004 dan 2005. ‘’Kegiatan lain yang juga dilakukan Pemkab Sleman untuk mendukung ketahanan pangan adalah Pengembangan Sistem Tunda Jual. Sejak 2003 telah dikucurkan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Sistem Tunda Jual, dan hingga 2007 BLM yang dikucurkan mencapai Rp 764 juta," katanya.
Sharing kontribusi Pemkab Sleman dalam menjembatani pendampingan LUEP dan BLM Sistem Tunda Jual juga meningkat pada enam tahun terakhir. Pada 2005 kontribusi pemkab mencapai Rp875juta, pada 2006 senilai Rp 1,049 miliar, dan pada 2007 senilai Rp 1,110 miliar. ‘’Pemkab Sleman telah memfasilitasi berbagai kegiatan koordinasi maupun operasional yang dilaksanakan dinas teknis dalam rangka akselerasi perwujudan ketahanan pangan wilayah yang meliputi aspek ketersediaan pangan, aspek distribusi pangan, aspek konsumsi pangan maupun aspek kewaspadaan pangan,’’ kata Ketua Dewan Bimbingan Massal Ketahanan Pangan Kabupaten Sleman ini.
KPO/EDISI 163/NOVEMBER 2008
0 komentar:
Posting Komentar