Orangtua diminta mengurangi makanan jajanan pada anak, karena pada umumnya makanan jajanan tidak memiliki gizi yang cukup untuk pertumbuhan anak.
"Makanan jajanan jika dimakan terlalu banyak dan dalam rentang waktu yang terlalu dekat dapat menghilangkan nafsu makan, sehingga anak akan kehilangan banyak zat gizi yang seharusnya didapat dari makanan yang sesungguhnya," kata dokter spesialis anak RSU Pirngadi Medan, Dr. Teraful Tarigan, SpA.
Konsumsi makanan bergizi berguna untuk tumbuh kembang badan dan pertumbuhan otak anak, dan bila tidak mendapat asupan gizi yang cukup setiap harinya maka akan berdampak pada gizi buruk.
Ia mengatakan, dewasa ini banyak orangtua yang mengeluhkan anaknya yang susah makan tanpa tahu sebabnya. Penyebab susah makan pada anak ada yang bersifat fisiologis dan psikologis. Secara fisiologis mungkin anak mempunyai pencernaan yang kurang baik sehingga daya serap ususnya berkurang. Penyebabnya bisa bermacam-macam, di antaranya karena gangguan hormonal yakni dalam tubuh anak terbentuk hormon-hormon yang menyebabkan tidak mau makan.
Secara psikologis, mungkin anak pernah mengalami trauma atau peristiwa yang membuatnya tidak mau makan akibat terlalu sering dipaksa makan.
Jika secara psikologis dan medis tidak terlalu kelihatan, sebaiknya anak jangan dibiarkan terus-menerus tidak mau makan, apalagi jika ada kelainan seperti berat badan tidak mau naik.
Ia menyarankan, jika ditemukan gejala tersebut pada anak, segera dibawa ke dokter. Mungkin gizinya kurang sehingga pertumbuhan badannya tidak naik. Jika pemberian makannya sudah cukup bagus, tetapi masih kurus harus dicari kemungkinan penyebab lain.
"Ada banyak penyakit yang bisa menyebabkan anak susah makan seperti TBC paru atau yang dikenal dengan flek paru-paru dan untuk mengetahuinya harus melalui tes mantoux atau uji tuberculin," katanya dilansir Antara.
Koran Pak Oles/Edisi 164/Desember 2008
"Makanan jajanan jika dimakan terlalu banyak dan dalam rentang waktu yang terlalu dekat dapat menghilangkan nafsu makan, sehingga anak akan kehilangan banyak zat gizi yang seharusnya didapat dari makanan yang sesungguhnya," kata dokter spesialis anak RSU Pirngadi Medan, Dr. Teraful Tarigan, SpA.
Konsumsi makanan bergizi berguna untuk tumbuh kembang badan dan pertumbuhan otak anak, dan bila tidak mendapat asupan gizi yang cukup setiap harinya maka akan berdampak pada gizi buruk.
Ia mengatakan, dewasa ini banyak orangtua yang mengeluhkan anaknya yang susah makan tanpa tahu sebabnya. Penyebab susah makan pada anak ada yang bersifat fisiologis dan psikologis. Secara fisiologis mungkin anak mempunyai pencernaan yang kurang baik sehingga daya serap ususnya berkurang. Penyebabnya bisa bermacam-macam, di antaranya karena gangguan hormonal yakni dalam tubuh anak terbentuk hormon-hormon yang menyebabkan tidak mau makan.
Secara psikologis, mungkin anak pernah mengalami trauma atau peristiwa yang membuatnya tidak mau makan akibat terlalu sering dipaksa makan.
Jika secara psikologis dan medis tidak terlalu kelihatan, sebaiknya anak jangan dibiarkan terus-menerus tidak mau makan, apalagi jika ada kelainan seperti berat badan tidak mau naik.
Ia menyarankan, jika ditemukan gejala tersebut pada anak, segera dibawa ke dokter. Mungkin gizinya kurang sehingga pertumbuhan badannya tidak naik. Jika pemberian makannya sudah cukup bagus, tetapi masih kurus harus dicari kemungkinan penyebab lain.
"Ada banyak penyakit yang bisa menyebabkan anak susah makan seperti TBC paru atau yang dikenal dengan flek paru-paru dan untuk mengetahuinya harus melalui tes mantoux atau uji tuberculin," katanya dilansir Antara.
Koran Pak Oles/Edisi 164/Desember 2008
0 komentar:
Posting Komentar