Home » » Coklat Tak Picu Kolesterol

Coklat Tak Picu Kolesterol

Oleh: Roro Sawita
Banyak informasi yang beredar bahwa mengonsumsi coklat akan menyebabkan kegemukan dan kolesterol. Padahal tidaklah demikian.
Dalam survei National Food Consumption Survey (1987-1998) di Amerika Serikat, ditemukan bahwa konsumsi lemak coklat menghasilkan kolesterol total dan kolesterol LDL yang lebih rendah dibandingkan konsumsi mentega ataupun lemak sapi. Jadi meski sama-sama mengandung lemak jenuh tetapi ternyata efek kolesterol yang dihasilkan berbeda. Kandungan stearat yang tinggi pada coklat disinyalir menjadi penyebab mengapa lemak coklat tidak sejahat lemak hewan. Stearat adalah asam lemak netral yang tidak akan memicu kolesterol darah. Karena stearat ternyata dicerna secara lambat oleh tubuh kita dan juga diabsorpsi lebih sedikit.
Sepertiga lemak yang terdapat dalam coklat adalah asam oleat yaitu asam lemak tak jenuh. Asam oleat ini juga dominan ditemukan pada minyak zaitun. Studi epidemiologis pada penduduk Mediterania yang banyak mengkonsumsi asam oleat dari minyak zaitun menyimpulkan efek positip oleat bagi kesehatan jantung.
Putu Markusi, Amg, konsultan gizi di RS Sanglah Denpasar mengungkapkan dengan takaran tertentu coklat terbukti memiliki pengaruh positif bagi kesehatan tubuh. Sebatang coklat yang dikonsumsi mampu menghasilkan energi untuk beraktifitas sehari-hari. Meningkatkan perkembangan otak, mengurangi efek-efek penuaan dini dan juga membersihkan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh.
Coklat kaya akan unsur antioksidan, kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, zat besi, vitamin A dan B1. Tetapi penambahan bahan-bahan pemanis dan penambah kaya rasa seperti gula, susu, dan mentega memang bisa menyebabkan coklat memberikan efek kurang baik bila dikonsumsi berlebihan.
Makan coklat tidak akan menyebabkan kecanduan. Bagi sebagian orang rasa coklat yang enak menimbulkan kerinduan untuk mengonsumsinya. Kerinduan tersebut bisa karena aroma atau teksturnya. Ini sering dikaitkan dengan kandungan phenylethylamine yang secara substansial mirip amphetanine. Sehingga meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian pada gilirannya menghasilkan dopamine. Dampak dopaminelah yang memunculkan perasaan senang dan perbaikan suasana hati.
Bagi mereka yang rentan menderita batu ginjal dianjurkan tidak mengonsumsi coklat. Konsumsi 100 g coklat akan meningkatkan ekskresi oksalat dan kalsium tiga kali lipat. Kiat sehat yang dianjurkan adalah minum banyak air serta diimbangi makan sayur-sayuran dan buah-buahan setelah mengonsumsi coklat. ”Penyuka coklat diharuskan mengonsumsi sayur, buah dan air yang banyak untuk menjaga keseimbangan tubuhnya,” ungkap Markusi.
Thanks for reading Coklat Tak Picu Kolesterol

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar