Home » » Makelar Lebih Dipercaya Daripada Agen Properti

Makelar Lebih Dipercaya Daripada Agen Properti

OLEH: DIDIK PURWANTO
Bali sudah menjadi surga bagi peminat bisnis properti. Tak hanya kaum lokal, bule dan pendatang dari daerah lain juga mulai mengembangkan bisnis villa dan perumahan.
Lokasi yang sering disukai adalah dekat pantai, pasar (mall), sekolah dan airport. Properti masih banyak dijumpai di daerah sekitar Kuta Selatan seperti Legian, Canggu, Kuta, Seminyak, Kerobokan hingga Jimbaran. Terlebih pada jalan by pass yang baru dibuat untuk memperlancar arus lalu lintas di Kuta dan Denpasar.
Untuk membuat harga jual properti lebih mahal, agen (terutama agen penjualan) sangat bergantung terhadap lokasi, luas lahan dan bangunan, bentuk rumah, kualitas, fasilitas dan keamanan. Daerah tersebut banyak dipilih oleh peminat properti karena memiliki nilai strategis lebih. Apalagi jika memiliki pemandangan (view value) entah pantai, sungai, dan sebagainya. “Semakin bagus pemandangan, maka harga semakin mahal,” ungkap Sherly Nayoan, supervisor agen properti Roy Weston Bali.
Wanita yang telah bekerja selama empat tahun di agen properti “Roy Weston” ini juga masih meraba tentang pasar properti di Bali. Jenis properti seperti villa banyak diminati oleh bule ekspatriat dari Australia. Terutama pada daerah pinggir pantai dan jauh dari keramaian kota. Mereka lebih menginginkan privasi baik untuk berlibur, tempat tinggal atau hanya disewakan.
Konsep villa yang sebenarnya hanya untuk disewakan, kini sudah semakin bergeser seiring dengan konsep rumah biasa yang sudah menyerupai bentuk villa. “Masyarakat sudah latah menyebut rumah biasa dengan villa. Hal tersebut yang bisa mengatrol harga rumah biasa yang setaraf dengan villa,” tambah Sherly.
Masyarakat Bali terutama dalam pembelian maupun penjualan properti lebih percaya kepada makelar biasa daripada agen properti. Mereka menganggap kedekatan karena kesukuan maupun keterbukaan telah membuat bisnis tersebut berjalan atas dasar saling percaya satu dengan yang lain.
Padahal agen properti dalam menerima komisi pun tidak pernah melebihi dari 5%. “Untuk properti seharga kurang dari satu milyar kami cuma mendapat komisi maksimal 5%. Jika lebih dari satu milyar, kami akan kurang dari 3% dari harga jual,” keluh Sherly yang tetap berusaha menjalin keterbukaan dengan kliennya.
Thanks for reading Makelar Lebih Dipercaya Daripada Agen Properti

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Posting Komentar